11♡

46 31 34
                                    

Keluarga kecil tengah makan bersama di ruang makan dengan tenang, tidak lengkap memang hanya ada Davien, widia dan sisil.

"Dav ayah kamu belum pulang?" Tanya widia di sela-sela makan mereka.

Uhukk**

"Pelan-pelan donk Dav," Widia mengisi air digelas Davien.

Davien mengelap mulutnya, lalu memberikan senyuman palsu.

"Eem ayah masih ada kerjaan bun,"

Ntah kebohongan keberapa kalinya ia jawab ke pada Widia.

Jika saja Davien bisa jujur, ia akan jujur atas kelakuan ayahnya selama Widia terbaring sakit di Rumah sakit.

Namun ia urungkan niatnya karna melihat kondisi Widia yang belum benar pulih.

Jika Widia sampai mendengarnya tidak menutup kemungkinan penyakit Widia akan kambuh dan masuk rumah sakit.

Widia tersenyum mengangguk pelan, walau sebenarnya ia merasakan ada kebohongan dalam ucapan Davien.

"Bunda kontrol jam 10 ya, aku udah janji ke Dr. Fahri,"

"Iya sayang," Jawab Widia.

Maafin Davien bun. Batin Davien.

Disisi lain seorang gadis baru saja tersadar dari alam mimpinya.

"Huaamm, jam berapa," Alora menggaruk lehernya.

Baru saja ia akan mengambil jam yang terdapat dimeja samping kasurnya.

Plangg**
Bukk**

Seperti bunyi peralatan yang jatuh.

"Siapa tuh!!" Ya kan Alora parno, masalahnya dirumah kan dia tinggal sendiri.

"Mampus ada maling masukk!"

Alora mengambil sapu yang ada dikamarnya dan mengendap-endap keluar kamar.

"Siapa tuh orang main ke dapur gw, gak ada tempat main lain apa!" bisiknya.

"Okey ra, hitungan ketiga pukul,"

"1,"

"2,"

"3,"

Baru saja Alora akan mendaratkan pukulannya, Eh orangnya balik kanan.

"Althaf?"

Kaget donk pasti seorang bos pemilik resto datang kerumahnya yang sederhana, belum lagi Alora masih pake baju piyama kan malu dede. ๏╭╮๏

Althaf melihat jam tangan di lengan kanannya.

"Saya suruh kamu ke resto jam 9 tepat,"

"Tap-"

"Ini sudah jam 10,"

"kan mas-"

"Saya telfon tidak diangkat,"

"Itu ka-"

"Dan saya harus datang dulu kerumah kamu,"

"Maa-"

"15 menit saya tunggu di mobil,"

Alora mau ngomong dipotong mulu, dengerin dulu jelasan Alora donk. ≥﹏≤

Seperti biasa meninggalkan Alora lagi tanpa berkata dan mendengar perkataan Alora.

"15 menit gw mandi bebek!?" gerutu Alora.

Iya betul, Alora gak mandi daripada kelamaan bossnya ntar makin datar terus gak punya muka lagi, eh.

Alora pun segera bersiap dan langsung menuju mobil mewah berwarna hitam.

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang