14♡

43 28 14
                                    

"Althaf? Davien?,"

"Alora," Davien setengah kaget, dan takut jika Alora mendengar percakapan mereka.

"Lo gapapa Dav,"

Alora menghampiri Davien dengan wajah yang lebam.

"Gapap ra,"

"Lo ada masalah apa Dav?"

Davien melirik tajam Althaf yang berlalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan Alora.

Davien tersenyum,"Gapapa ko ra, kita pulang yuk," Ajak Davien.

Alora penurut bukan berarti dia akan diam saja, dia akan menanyakan ini ketika dia selesai mengobati lebam Davien.

Sesampainya dirumah Alora mengambil es batu dan ia baluti dengan kain.

Tenang Cilla ngerti ko keadaannya gimana jadi dia pulang sendiri dan membiarkan Alora pulang dengan Davien.

"Awh.. Pelan-pelan ra," rintih Davien.

"Dav sebenarnya lo ada apa sih sama Althaf," Tanya Alora yang tetap fokus mengobati Davien.

Davien terdiam.

"Awhh," Alora mengobatinya agak kasar hingga membuat Davien merintih kesakitan.

"Sakit ra," Lanjutnya.

"Bodo amat lagian istri sahnya zayn malik lagi ngomong malah didiemin!" kesal Alora.

Davien tertawa kecil melihat Alora kesal, gimana gak Alora kesal tapi tetap menjadi penurut membuat Davien gemas.

Davien menatap wajah Alora yang lumayan dekat dengan wajahnya, ia menikmati setiap sudut bibir mungilnya, mata indahnya dengan hidung yang lumayan mancung, jangan lupa anak rambut yang berkeliaran dipinggir telinganya.

"Awh, sakit Ra," Alora mengobati dengan kasar lagi, gimana gak Alora lagi nanya tapi Davien malah ngeliatin Alora.

"Bodo amat, gw nanya lo Dav,"

Alora melepaskan es batu yang dibaluti kain di tangannya lalu memalingkan wajahnya.

"Ra," panggil Davien pelan.

"Hhm,"

"Gw sayang sama lo,"

Alora menatap Davien.

"hahahah anjritt, Dav gila gw ngakak, ya jelas lah lo sayang gw sebagai sahabat lo,"

Alora melepaskan tawanya.

"Lebih dari sahabat ra,"

Alora terdiam.

"Gw serius," lanjutnya.

Alora terdiam dan menatap. Kembali wajah Davien yang tidak ada tanda kebohongan disana.

"Apa-apan sih Dav, udah ah gw mau kedapur mau masak, lu pasti laper kan,"

Davien terpaku diam pasalnya Alora sama sekali tidak menghiraukan perkataan Davien.

Kalau emang lo gak bisa jawab, gw bakal bikin lo jawab dengan sendiri nya Ra. Batin Davien.

♥♡♥

Althaf menghampiri Indra sesampainya di resto.

"Bagaiman perkembangan Resto ini," Indra sangat memperhatikan setiap sudut yang diisi oleh para pekerja.

"Seperti yang anda lihat semua baik,"

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang