10♡

48 30 36
                                    

Seorang pria yang umurnya bisa dibilang kurang dari setengah abad tengah menyeruput kopi panasnya.

Seorang pria muda baru saja akan menaiki tangga rumahnya tapi dihentikan oleh suara yang memanggilnya.

"Althaf~" Althaf pun mengahampiri sang pemilik suara.

Dengan wajah yang datar, salah satu tangan ia masukkan disaku celana menambah aura ketampanannya.

"Bagaiman perkembangan resto itu?" Tanya indra yang tak lain Ayah dari Althaf.

"Berjalan dengan baik,"

Indra mengangguk pelan seraya menaruh gelas berisikan kopi di meja.

"Ingat restoran itu milik siapa, dan kamu tau mengapa kamu harus meneruskan restoran itu,"

Althaf hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Memang tidak sopan tapi Ada alasan mengapa ia amat membenci untuk melihat ayahnya sendiri.

"Kamu akan tau kebenarannya suatu saat," Indra menepuk pundak Althaf dan berlalu pergi.

Althaf tersenyum sinis"Kebenaran lo udah ngebunuh wanita yang gw sayang," Bisik pada dirinya.

♥♡♥

"Aloraina~" panggil seseorang di koridor sekolah.

"Eh prig sayangkuh," Alora hampir saja ingin mencium Cilla, tapi Cilla tidak begitu diam saja hoho. ( ̄3 ̄)

"Noo, iuhhh far awayyy," Cilla mendorong tubuh Alora.

"Ih jahat,"

"Bodo jahatan elu ya, gw udah nunggu lama dirumah dan Davien bilang minggu pagi lu mau kerumah, apa-apan lu huh?!" Bentak Cilla.

"Awh kupingkuh ternodai prigg huhu, "

"Bodo amat tugas belum selesai Aloraina dan tumorow(Tomorrow) harus culected(collected),"

Ma'lumin ya jiwa inggris prig keluar lagi. (。-_-。)

Owh jangan lupakan kaca hellow kitty yang menjadi ciri khas sang Cilla.

"Iya prig ku sayang, ntar pulang sekolah kita langsung kerjain, kemarin gw ada kerjaan dadakan," Jelas Alora.

"Heuh bilang ge untung gw udah kerjain setengah, kurang baik apa coba gw," Cilla merapihkan rambutnya.

"Iya prig paling dabes emmuach,"

"Iuhhh Aloraa~"

Maaf aja Cilla kan jiji masa tangan bekas bibir Alora ditaro dipipinya, Cilla kan masih suka cowoo. (。•́︿•̀。)

Jam-jam kosong membuat murid kelas 12 merasakan kemerdekaan dikarenakan guru rapat.

Melihat kelas Alora murid-murid mulai melakukan aksi jahil mereka dijam kosong seperti bernyanyi, menepuk meja, ada juga bermake- upan terutama Pricilla owh jangan tanya.

Alora? lebih milih tidur karna jam-jam seperti sayang jika dilewatkan kalau tidak tidur.^o^

Check**

Assalamualaikum wr. Wb untuk seluruh siswa diharapkan menuju lapangan karna ada pengumuman penting yang akan disampaikan oleh ketua osis.

Sekali lagi seluruh siswa.

Begitulah kurang lebihnya suara yang keluar dari audio kelas masing-masing.

Seluruh murid kelas 12 pun segera menuju lapangan.

"Alora! Ayo cepet disuruh kelapangan, "ajak Cilla yang menggoyanglan tubuh Alora.

"Huaam lo aja deh, gw mau tidur nih ah,"

Cilla punya idea donk idea jahil lebih tepatnya. ^o^

"Wahh pak Asep, pak Asepp~!!"

"Apa ayo cepet ke lapangan Prig," Alora terbangun dan segera menarik pricilla menuju lapangan.

Terdabest kan kejahilan Cilla.

Assalamualaikum wr. Wb

.... ...

... ...

Sekian dari program kerja yang sudah saya lakukan selama menjabat sebagai ketua osis, semoga ketua osis yang baru berkenan untuk meneruskan program kerja saya yang belum sempat saya selesaikan.

Demikian perhatian nya kurang lebihnya mohon maaf.

Wabilahitaufik walhidayah wassalamualaikum wr. Wb.

Iya begitu lah singkat pidato oleh Davien selaku ketua osis.

Di kelas 12 ini tentunya Davien sudah habis masa jabatan dan harus digantikan oleh pengurus osis yang baru.

"Alora~" Panggil Davien saat semua peserta telah dibubarkan dan diminta masuk ke kelas masing-masing.

"Iyup dav, cie udah bukan jadi bapak ketos lagi ini mah," ledek Alora.

"Udah lega gw gak perlu pusing-pusing lagi,"

"Hahah iya iya, eh gimana bunda jadi kontrol lagi, bilang bunda gw gak bisa nemenin,"

"Jadi, gapapa santai aja" ucap Davien.

"Emm ra,"

"Iya?"

"Berarti selama lo kerja, lo ketemu Althaf?" Tanya Davien.

"Iya kenapa?"

"Kalau lo diapa-apain sama Althaf lo langsung hubungi gw ya, lo harus hati-hati sama dia," Jelas Davien.

"Dav kenapa sih lo ada masalah apa sama Althaf?" Tanya Alora.

"Gw tau dia bahaya buat lo, atau perlu gw yang akan antar jemput lo kerja,"

"Ahhah tenang elah gw gapap santai aja, lagian selama ini Althaf baik aja ko sama gw, "

"Lo gak ngerti ra,"

"Udah ah gw ke kelas dulu bye~"

Gw cuman gak mau kedua kalinya ngeliat wanita yang gw sayang tersakiti sama orang yang sama. Batin davien.

♥♡♥

Seorang gadis dengan satu ikatan rambut tengah melihat kotak yang bertuliskan AVA dikamarnya dengan langit-langit kamar yang ia lukiskan benda langit dikala malam.

"Gw gak tau sampai kapan lo hadir dimimpi gw vin," Alora tersenyum miris dengan tetesan Air mata yang terus berjatuhan.

"Gw gak tau lo mau bilang apa dalam Mimpi gw,"

"Itu semua harusnya bisa gw lupain kan vin,"

Ia selalu berbicara pada dirinya sendiri.

Tanpa sadar air mata yang mengering membawanya ke alam mimpi.

***

Happy reading
Salam hangat,
Cahaya

Jangan lupa vote & komen!^^

S w i p e _ u p
👆

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang