"Gue kan udah bilang ke lo ra, lo gak boleh deket sama Althaf,"
Davien menyuapkan makanan ke mulut Alora.
Seusai kejadian itu Alora langsung dibawa Davien Untuk memeriksa luka pada Alora di rumah sakit, dan dokter menyarankan Alora menginap beberapa hari hingga infusan ditangan Alora habis karna tubuh Alora yang sangat lemah saat dibawa Davien kerumah sakit.
"Gw gapap ko Dav,"
Davien menghentikan kegiatan tangannya yang mengaduk makanan dimangkuk.
Davien menatap kaget Alora."Gapapa? Ra dengerin gw, luka lebam dipipi lu dengan lecetan luka ditubuh lu dan luka dibibir lu, itu disebut gapapa?"
Davien tak habis pikir dengan Alora.
"Lagian kalau Althaf penyebabnya kenapa dia malah nolongin gw?" tanya Alora.
"Ra lo tuh gak ngerti diluaran sana banyak orang yang dendam sama Althaf sampai dia bakal nyari titik kelemahan Althaf sekalipun itu cewe yang berada dekat dengan dia!"
Alora membulatkan matanya, ya gimana gak Davien marah nya gak kaya biasanya dia bener-bener marah.
"Huft maaf gw kebawa emosi,"
Alora menghela nafas.
"Dav," panggil Alora tanpa membuat Davien menengok.
"Hhmm,"
"Angel siapa?"
Pertanyaan Alora berhasil membuat Davien menatap mata Alora yang sedari tadi sudah ditunggu oleh mata Alora.
"Alora!!"
Cilla yang datang dengan panik berhasil membuyarkan tatapan mereka.
"Priggg!!"
"Lo kenapa bisa kaya gini sih Ra?"
"Gw habis ngelawan preman woahhh hebat gak tuh?"
Cilla menatap sinis Alora ya gimana engga Cilla lagi serius lh malah dibecandain sama Alora.
"Ini gara-gara Althaf," sahut Davien ditengah percakapan Cilla dan Alora.
"Althaf? Maksudnya Dav?"
"Gak prig jangan didengerin justru Althaf nyelamatin gw,"
Cilla bingung apa yang dikatakan Davien dan Alora. Pasalnya Cilla hanya diberitahu Davien bahwa Alora dirumah sakit.
"Ahh udah lah intinya ini lo gapapa kan untung ada pacar gw Ra," Cilla mengelus pundak Davien membuat Alora tersenyum tipis.
" kalau gak lu hilang udah ditelan tanah"
"Apaa!!! Lo doain gw mati prigg!!"
Cilla memberikan cengiran kuda dan jari tangan bentuk huruf v. Davien? Memutar bola mata malas dengan pertengkaran mereka.
Disisi lain seorang Laki-laki memasuki ruangan seseorang sahabatnya karna kabar dari pihak rumah sakit bahawa sahabatnya sudah sadarkan diri.
"Jadi kenapa lo lakuin ini rey?"
"Khawatir banget ya lo smaa gw haha,"
Alfin memutar bola mata malas.
"Gara-gara kesalah pahaman ini gw ngelukain cewe,"
"Terus?"
Alfin menatap reyhan yang terbaring dikasur rumah sakit.
"Lo gila malah terus, itu cewe terluka gara-gara gw rey!"
"Hahaha sejak kapan lo peduli bukannya lo udah biasa ya ngeliat cewe sakit,"
Benar harusnya seorang Alfin biasa saja bukannya dia terkenal playboy bahkan cewe yang berlutut dan menangis-nangis mengemis cintanya pun tidak dipedulikan Alfin.
"Jangan bilang," Alfin mengernyitkan dahinya mendengar ucapan reyhan yang menggantung.
"Lo suka sama tuh cewe hahah,"
Reyhan menggeleng dengan tawa meledek.
"Gak mungkin lah, cuman gw keinget Ara," Alfin tersenyum tipis.
"Sahabat kecil lo?" tanya reyhan diikuti Anggukan Davien.
"Tapi gak mungkin kan, anggep aja gw cuman kangen Ara gw dan dia mirip sama Ara, dan kayanya untuk pertama kalinya gw ngerasa bersalah sama cewe,"
Reyhan mengangguk, semenjak pindah kekota yang alfin tempati sekarang ia pertama kali kenal dengan reyhan hingga 5 tahun persahabatan mereka jadi tak heran kalau reyhan tau cerita kecil Alfin.
♡♥♡
Althaf yang tengah memandang langit dengan penuh kecemasan.
"Woyy!" Arsya lah siapa lagi akang iseng.
"Apan sih lo,"
"Lo yang apaan Alora dirumah sakit lo gk ada niatan jengukin?"
"Buat apa?"
"Buat apa? Gila ya lo Alora luka karna kesalahpahaman masalah lo sama Alfin,"
"justru itu gw gak bisa temuin dia lagi gw takut dia terluka cuman karna dekat gw,"
Arsya menggeleng kan kepalanya."Denger ya Al lo itu cowo lo tau kan cowo diliat dari apanya? Tanggung jawab nya,"
"Kalau gak berarti lo bukan cowo hahha,"
Althaf menatap datar Arsya.
"Eitss santai," Arsya menepuk pundak Althaf.
"Lo itu udah mulai sayang samaa Alora,"
"Gak,"
"Kalau gak lo gak bakal panik pas tau Alora jadi terluka karna masalah lo sama Alfin,"
"Inget Angel? Lo nolongin Angel karna lo sayang sama kaya lo lakuin ke Alora," lanjut Arsya.
"Gak Cewe aneh kaya dia-"
"cewe aneh kaya dia bisa bikin lo senyum sendiri setelah Angel pergi keluar negri untuk pengobatannya?" ucap Arsya memotong ucapan Althaf.
"Apan sih lo,"
"Haha Althaf Althaf gw kenal lo udah lama gw tau saat saat lo sayang sama cewe kaya gimana,"
"Lo itu gak tau gak mungkin gw sayang sama cewe simpenan Ayah gw,"
"Apa?" Arsya kaget mendengar ucapan Althaf, tapi tenang Arsya tidak semudah itu percaya akan omongan Althaf.
Karna ia tau Althaf hanya menyimpupkan dengan apa yang dia liat tanpa bukti yang nyata.
"Udah gw mau tidur,"
Gw tau lo Al kita buktiin hati lo akan terus terpaut sama Angel atau malah berpindah ke Alora. Batin Arsya.
***
Happy reading♡
Salam hangat,
CahayaJangan lupa vote & komen!^^
S w i p e _ u p
👆
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora [On Going]
Teen FictionK ( 2 ) Horang kahya? Big no. Cewe cantik? Tidak juga. Feminim? Owh please, no. Ini tentang Aloraina sigadis sederhana, manis dan humble. Dalam kehidupannya dia tidak tertarik dengan cowo tampan justru Aloraina yang dapat menarik tiga pria ke dalam...