Jam sudah menunjukkan pukul 22:10 Wib.
Sebuah mobil baru saja berhenti tepat dirumah sederhana yang tak jauh dari resto mewahnya.
Rintik hujan Mulai turun dengan derasnya.
"Makasih ya Al,"
Althaf hanya melihat datar kedepan.
Alora melihat langit-langit arah hujan turun.
Baru saja Alora akan membuka pintu mobil.
Duarr. ~~
Suara petir berhasil membuat Alora kembali pada posisi awalnya duduk dan menutup telinganya.
Alora menjadi tenang ketika orang yang sama berhasil memeluknya dan menenangkannya.
Althaf menarik Alora dalam dekapannya.
Lagi dan lagi, ini dekapan yang sangat iya rindukan dekapan yang membuat Alora nyaman dan merasa Aman.
Tanpa diduga pun Althaf tetap memeluk Alora hingga masuk kedalam Rumahnya.
Dan terduduk disofa.
"Ma-maaf gw udah gapapa ko," gugup Alora.
Althaf tak menghiraukan perkataan Alora.
Ia justru melangkahkan kakinya kedapur dan membuat minuman hangat.
"Minum," Pinta Althaf.
Alora kan penurut jadi Alora tetep minum.
"Maaf ngerepotin lo,"
Ntah Apa yang Althaf rasakan ia ingin kembali memeluk Alora.
Hingga Alora pun masuk kealam mimpinya.
Matahari mulai menampakkan dirinya cahayanya yang masuk lewat celah-celah jendela menusuk mata seseorang gadis dan mampu membuatnya terbangun.
Alora melihat seseorang yang sedang bersama dirinya kini, kalau diingat Alora tidur bersama semalaman dengan Althaf.
"Mampus ibu aku tertidur dengan laki-laki," bisik Alora mendekap mulutnya sendiri.
"manusia tapi,"
"Huwaa tetep aja laki-laki,"
Heran sama Alora emang. ( ̄3 ̄)
Alora pun melangkahkan kakinya dengan pelan menuju kamar.
Dan memberikan selimut pada Althaf yang tertidur pulas.
Althaf mulai membuka matanya ketika tersadar oleh harum masakan yang ia rindukan.
"mamah," Althaf sontak memanggil wanita yang ia sayangi itu.
Dan mulai terduduk untuk mengumpulkan nyawanya.
"Eeh Al sorry gara-gara gw lo jadi ketiduran disini gw ma-"
Lagi dan lagi aja ucapan alora dipotong mulu hoho. (✖﹏✖)
"Gw laper," Ucapnya datar.
"Aah iya gw bikin nasi goreng, gak seenak buatan chef di resto lo sih cuman yaudah gapapa ya dari pada laper,"
Althaf mulai memakan makanan yang telah Alora masak, baru satu suapan.
Alora panik donk masa dia berhenti kunyah.
Flasback on
"mamah aku mau nasi goreng," ucap anak kecil laki-laki yang polos.
"Iya sayang ini mamah udah bikinin tapi janji ya haru dihabisin," ucap Wanita yang tak lain adalah ibunya.
"Eem enak banget mah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora [On Going]
Teen FictionK ( 2 ) Horang kahya? Big no. Cewe cantik? Tidak juga. Feminim? Owh please, no. Ini tentang Aloraina sigadis sederhana, manis dan humble. Dalam kehidupannya dia tidak tertarik dengan cowo tampan justru Aloraina yang dapat menarik tiga pria ke dalam...