23♡

47 34 35
                                    

Pagi ini Alora gak telat ko dia malah datang pagi sengaja soalnya harus piket kalau gak juga Alora maunya molor.

Namun saat Alora berjalan Davien menarik lengan Alora.

"Dav lo mau ngapain?" tanya Alora panik.

"Gw mau ngomong sama lo,"

Alora kan penurut tetep ikut.

Kini mereka berdua saling bertatapan di rooftop sekolah.

"Kenapa ra?"

"Gapapa Dav masih pagi hawanya sejuk," Canda Alora.

"Ra gw serius,"

"Serius mulu ah hahah,"

"Dav lo ngapain," Davien bertekuk lutut dihadapan Alora.

"Gw cape ra,"

"Maksud lo apa Dav,"

"Gw cape ngejar lo terus, dan lo gak pernah liat gw,"

"Terus sekarang lo punya hub spesial sama dia?" lanjutnya.

Kini Alora mengerti maksud dari Davien. Alora mensejajarkan tubuhnya dengan Davien, Alora jongkok.

"Dav gw minta maaf,"

"Kasih tau gw Ra kenapa? Apa gw kurang perhatian iya sama lo?"

"Gak Dav, gw gak bisa balas sayang lo,"

Mata Alora berkaca-kaca melihat Davien.

"Kenapa?"

"Cilla lebih sayang lo,"

"Dan lo tega ngorbanin perasaan gw demi Cilla?"

Davien tertawa tipis.

"Gw mohon Dav kasih Cilla kebahagiaan,"

"Gw gak bisa,"

Alora memegang pipi Davien membuat sang empu merasa nyaman.

"Lo bisa buka hati buat Cilla ya, gw mohon demi gw,"

Davien melihat manik-manik mata Alora, tau kan kalau Alora udah minta Davien gak bisa nolak.

"Okey, tapi gw mau denger dari mulut lo kalau emang nama gw gak ada sedikit pun dihati lo,"

Alora tersenyum miris melihat Davien.

"Gw sayang sama lo, tapi sebagai sahabat,"

Alora yang berjongkok menjatuhkan lututnya dilantai rooftop dan Alora memeluk Davien dan menangis dibalik badan Davien namun tak berselang lama Alora menyeka air matanya dan melepaskan pelukannya, dan pergi berbalik arah meninggalkan Davien.

Bel istirahat pun berbunyi membuat para murid berbondong menuju kantin.

Cilla menyenggol sikut Alora.

Dan memberi isyarat dengan dagunya. "Davien tuh,"

"Cil kantin yuk,"

"Huh?!"

"Ciee ilahh diajakin sana gih ekheemm," ucap Alora berusaha kuat.

"Lo ikut yuk ra," ajak Cilla.

"Gak usah gw maunya berdua aja sama lo," Davien menatap Alora padahal ia berbicara pada Cilla.

Alora menatap Davien dan tersenyum.

Iya sekarang Alora sendiri gak tau deh ngapain, perpustakaan paling cocok kayanya.

Namun saat Alora akan keluar kelas Althaf menyender didinding samping kelasnya.

Alora liat kiri kanan dulu barangkali Althaf nunggu orang lain kan jadi geer ntar Alora hoho.

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang