- Part 14 -

13 3 0
                                    

Halo!! Kali ini Rean, Richard, Aldric, dan si kecil Jeff tidak muncul dulu hoho~ Ada suatu masalah dari masa lalu yang harus diperjelas. Di part ini kalian harus ingat ingatan Andrew tentang seseorang yang memakinya tidak mandiri....nah kan bocor mulutku hghh....Nanti kalian ngerti kok, kenapa lagunya sad gitu. By the way yg Vevo emg ga bisa ditampilin di app ini, jadi aku pake video lyrics.

                               _____

    Back To December - Taylor Swift

                           __________
   
Avellino merangkum kisi-kisi biologi di Guide Study¹. Ia melihat kalender yang menunjukkan tanggaI 12 Februari. Artinya ia sudah tiga bulan pindah sekolah disana. Saat awal pindah, ia selalu protes kepada ayahnya. Tapi sekarang, ia sudah bisa beradaptasi dengan sekolah, dan teman-temannya.

"Februari yaa....," Gumam Avellino pelan. Ia seperti melupakan sesuatu yang penting, tapi ia sendiri tidak tahu hal apa itu. Setelah selesai merangkum, Avellino memasang airpods dan memutar lagu 'Imagine Dragons - Bad Liar'.

Avellino beranjak ke kamar mandi dan mencuci wajah di wastafel. Setelah keluar, Ia mengecek HP dan duduk di pinggir ranjang. Hari ini adalah hari janjian Avellino dan Yuan untuk mengerjakan tugas matematika kelompok. Ia melihat terdapat sebuah pesan yang masuk dari HPnya.

📱  : Hei, aku sudah di depan pagar. Satpammu tidak mengizinkanku masuk sampai pemilik rumah datang. Cepatlah, diluar sangat panas!

Avellino segera memakai jaket dan mengantongi HPnya di saku. Ia berlari menuju pagar rumah, dan benar saja sedang terjadi perdebatan disana.

"Pak William, biarkan dia masuk. Dia teman saya," Ucap Avellino kepada satpam yang sedang berdebat dengan Yuan.

Pak William menunduk sopan, "saya kira tadi dia berbohong. Baik, maafkan saya yaa nak." Setelah pagar dibuka, Yuan masih tetap bermuka masam, sedangkan Pak William tersenyum kaku.

"Sudahlah, ayo masuk," Kata Avellino.

"Kenapa sihh rumahmu halamannya luas sekali," Gumam Yuan.

Avellino mengangkat bahu, "entahlah. Tanya saja pada ayahku."

Avellino mengajak Yuan ke kamar setelah menyiapkan semua yang dibutuhkan, Avellino dan Yuan segera menyelesaikan pekerjaan mereka. Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam, dan selesai pada pukul 14:00.

"Waktunya mengisi perut," Ucap Luccas sembari memasuki kamar dengan membawa nampan besar berisi hamburger 2, sandwich 4, dan pizza pepperoni jumbo, dan soda.

"Wahh, itu terlihat enak,"sahut Yuan setelah melihat pizza pepperoni. Avellino tertawa ketika melihat Yuan memakan pizza dengan lahap seolah itu semua adalah miliknya.

" Kau seperti tidak makan satu bulan," Sahut Avellino sembari memakan sandwich. Yuan hanya menggeleng dan tetap memakan pizzanya. Avellino mengangguk paham bahwa Yuan saat ini sedang tidak ingin diganggu. Meski begitu Avellino tidak tahan untuk tidak tertawa.

Hanya butuh waktu setengah jam untuk menghabiskan semua makanan dan minuman di nampan yang dibawa Luccas. Yuan bersender pada sofa kecil ketika merasa perutnya akan meledak. Ia melihat jam dinding sekilas dan terlonjak kaget.

MINE  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang