- Part 17 -

9 3 0
                                    


14 Februari adalah tanggal yang dinanti oleh setiap pasangan di dunia. Mungkin tidak hanya untuk pasangan, tapi bisa untuk seseorang yang ingin menunjukkan cintanya pada orang terkasih. Hari kasih sayang adalah hari dimana setiap orang menunjukkan kasih sayang mereka terhadap orang yang mereka cintai. Avellino juga sudah menanti hari ini sejak dua hari yang lalu. Kini Avellino telah bersiap-siap berangkat sekolah bersama mobil yang ia beli untuk Rean.

"Nona muda, hati-hati yaa! Nona muda bahkan belum mendapat sim," Ucap Luccas khawatir.

Avellino menyuruh Luccas masuk ke dalam rumah, "balik sana." Namun Luccas seakan tak tega melepas Avellino mengendarai mobil sendiri. Sampai Avellino melempar Luccas dengan batu kecil karena tak segera menyingkir dari depan mobil.

Luccas menyingkir ke samping dengan tatapan sedih. Saat itu juga Avellino segera menginjak gas dan menuju sekolahnya. Sedangkan Luccas masih meratapi parkiran dengan tatapan sedih.

Avellino menutup pintu mobil, "wahh, sejak pagi saja sudah ada yang merayakan valentine." Ia melewati dua anak yang sedang duduk di kursi lobby sembari memakan cokelat.

Avellino memasukkan kontak mobil ke saku saku blazernya. Ia duduk dilorong ruang 20. Pagi ini ia sudah berjanji dengan Rean agar bertemu sebelum kelas dimulai. Bibir Avellino terangkat ketika melihat sosok laki-laki yang ia sayangi. Avellino melambaikan tangan.

Avellino berdiri, dan menghampiri Rean, "Hei..."

"Hei, selamat hari valentine!" Seru Rean dengan senyum bahagia. Avellino tertawa melihat tingkahnya. Tangan Avellino bergerak memeluk Rean.

"Terimakasih sudah mau bersamaku sampai saat ini. Terimakasih tetap menjadikanku yang pertama di hatimu saat di Prancis," Ucap Avellino. Rean memejamkan mata. Ia menghela nafas kasar. Padahal rencananya hari ini adalah berbahagia bersama Avellino, tapi Avellino malah menjadikan suasana berubah.

Rean mengusap rambut Avellino, "iyaa... Iyaa..."

"Oh ya, kemaren maaf ya Aku ada kelas band jadi gak bisa ngantar kamu pulang," Akui Rean. Avellino mengangguk paham.

"Luccas jemput pukul berapa?" Tanya Rean.

Avellino terkejut akan pertanyaan itu. Ada yang salah dari pertanyaan Rean. Ia tidak diantar oleh Luccas melainkan Andrew.

"Rean, sebenarnya Andrew yang mengantarku kemaren." Tangan Avellino terkait. Ia gugup dan takut jika Rean marah.

Rean terdiam lama. Ia memejamkan mata. Tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Ia merasa tak berguna menjadi kekasih Avellino, hingga Avellino diantar orang lain. Rean ingin marah, namun hari ini bukanlah hari yang tepat. Jadi dia menetralkan pikiran dan tersenyum lagi, "ohh, bagus deh. Ada taksi gratis untuk tuan putri sekarang."

Avellino tertawa. Ia melepas pelukan dan menyerahkan kontak mobil, "selamat hari valentine!"

Rean terdiam tak paham. Avellino memasukkan kontak mobil ke dalam saku celana Rean.

"Kau memberiku mobil!?" Teriak Rean tekejut. Avellino menutup telinga sejenak, kemudian mengangguk.

Rean mengembalikan kontak mobil ke tangan Avellino, "Aku tidak bisa menerima ini."

"Eh!? Kenapa?" Tanya Avellino tak percaya. Rasanya sakit ketika ia sudah berharap reaksi Rean akan sangat bergembira.

"Tentu saja itu terlalu berlebihan. Aku tidak paham pemikiran orang kaya sepertimu," Jawab Rean.

Avellino termenung. "Bukankah kau juga terlahir dari keluarga kaya?"

"Sudahlah, Aku ingin membalas yang berlian waktu itu yang hilang karena kebodohanku," Jelas Avellino. Rean mempertimbangkan sejenak dan mengangguk. Avellino melonjak senang sembari memberikan kontak mobil pada Rean.

"Sepertinya kelas akan segera dimulai," Gumam Avellino setelah melihat jam tangannya.

"Aku akan pergi ke gedung selatan karena kelasku di ruangan 709," Ucap Rean.

"Kalau begitu sampai ketemu saat istirahat," Seru Avellino sembari berlari menuju ruangan 70. Rean mengangguk dan berjalan menuju gedung selatan.

Kebanyakan kelas pada hari ini berlangsung lebih cepat karena menghargai para muridnya dalam merayakan valentine day. Dan seperti biasanya, kantin penuh dengan para siswa. Tapi kali ini dipenuhi dengan cokelat, bunga, Dan berbagai hadiah lain. Bahkan kantin dihias dengan balon dan bertuliskan 'Valentine Day'.

Yuan menatap depannya jengah. Ia tahu bahwa dirinya belum memiliki kekasih, tapi ia benar-benar berharap bahwa sahabatnya dapat mengerti keadaannya. Tapi sepertinya Avellino dan Rean terlalu asik berdua hingga melupakan Yuan yang menatap sengit mereka.

"Hei, ada apa dengan tatapan membunuh itu?" Tanya Rean kepada Yuan. Avellino ikut menoleh ke Yuan.

Yuan mengangkat bahu, "entahlah. Aku ingin sekolah hari ini segera berakhir dan merayakan valentine dengan keluargaku."

Avellino tertawa pelan, "kau sangat menyayangi keluargamu yaa...."

Yuan mengangguk antusias. Membayangkan senyum mereka saja sudah membuat ia ingin segera pulang.

"Sabarlah sebentar lagi," Ucap Rean.

Avellino mengangguk mantap, "Yap, benar."

"Hmmm....iyaa," Jawab Yuan pasrah.

Dua orang gadis berjalan di samping Avellino sembari membawa tab. Mereka tertawa dan berbincang terlalu keras. "Wahh, hebat! Tanpa sadar besok adalah hari ulang tahun SMA ini yaa..."

Avellino menajamkan pendengaran ketika dua gadis itu menjauh. Ia baru tahu kalau besok adalah perayaan ulang tahun sekolah.

"Perayaan sekolah ini seperti apa tahun lalu?" Tanya Avellino kepada Yuan.

Yuan menaruh garpu dan berpikir sejenak, "seperti biasa. Untuk perempuan gaun, dan laki-laki tuxedo."

Avellino mengangguk paham. "Yosh! Akhirnya aku bisa memakai pakaian bebas setelah tiga bulan!"

Yuan terdiam sejenak. Tak lama ia tersadar ada sesuatu yang aneh, "eeeehhh!? Jadi kamu dulu sekolah di SMA Negeri!?"

Avellino mengangguk cepat, "maka dari itu aku sedih saat mengetahui bahwa sekolah ini memakai seragam."

Yuan mengangguk paham. Ia segera menyelesaikan makanannya dan membawa nampan tempat petugas masak bersama Avellino dan Yuan.

"Aku masuk ke kelas dulu. Bye!" Teriak Yuan berjalan meninggalkan kantin. Avellino dan Rean melambaikan tangan.

"Aku juga. Sampai besok!" Ucap Rean sembari melambaikan tangan pergi.

Avellino juga melangkah menuju ruang 125 sembari membawa notebook miliknya.


••••••

Jadi kemaren malem tuh tb2 kuota safeku abis, jadi aku harus nunggu hotspot pas sore tadi. Nah sedangkan tadi pagi kan aku gabut. Aku dengerin lagu. Lah kok tb2 muncul ide buat 3 part selanjutnya ya ini sama next part (17,18,19) Kalo entar si 19 kepanjangan yaa aku bagi 2 jadi part 20 lol. Jadi ini part biasa tapi mewah yaa? Awokawokawok. Masa valentine aja dikasih mobil :""  Penulisnya aja masih single T  T  Kan sadd   ┌(˵༎ຶ  ل͟  ༎ຶ˵)┐

Dah laah... Jan lupa VOTED DAN COMMENT!! ENTAR W Santet kalo ga voted ama comment :""V








3 Juli 2020, 19:02

MINE  [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang