02 | δύο

1.4K 162 48
                                    

   "Prof, panas banget nih. Balik ke kelas aja yuk. Bentar lagi juga udah jam masuk." keluh seorang murid.

Joonmyeon hanya tersenyum. "Hukuman ini kan kalian sendiri yang minta. Lagipula, matahari pagi itu bagus buat tulang-tulang kalian."

   "Tapi, aku pikir gak akan sepanas ini." gumam Jun. "Kok bisa panas banget sih ?"

Joonmyeon mengangkat bahunya. "Itu kehendak matahari."

   "Ya sudah, karena hampir jam pelajaran berikutnya, semuanya kembali ke kelas, ya." Joonmyeon bangkit dari duduknya dan melangkah pergi, menuju kelas berikutnya.

Mendengar hal itu, semua murid pun langsung berlari menuju kelas karena sudah tidak tahan dengan panasnya matahari pagi. Begitu pun dengan Jun dan Wonwoo.






   "Karena hari ini semua guru SMP dan SMA ada rapat, jadi kalian harus dipulangkan lebih awal. Pelajaran hari ini terpaksa kita sudahi." ucap Profesor Cho, guru matematika.

   "Yah, sayang banget. Padahal aku lagi semangat-semangatnya buat belajar matematika." gumam Seokmin.

   "Ngomongnya aja begitu. Aslinya mual kan ?" ejek Mingyu.

   "Enggak ya. Aku tuh emang cinta sama matematika."

   "Cinta gimana ? Orang setiap profesor lagi ngejelasin kamu malah tidur."

Seokmin mengangkat tangannya, bersiap memukul Mingyu yang duduk di depannya.

   "Sudah-sudah. Gak perlu ngelanjutin pembahasan kalian soal cinta. Saya sudah lapar, mau buru-buru keluar kelas." celetuk Profesor Cho yang mengundang gelak tawa.

   "Saya pamit ya. Makasih atas perhatian kalian." Profesor Cho pun melangkah keluar kelas.

Minghao melirik jam dinding. "Baru jam sebelas."

   "Hei, Mingyu. Ada ekskul gak sih hari ini ?" tanya seorang anak bernama Cha Eunwoo.

   "Harusnya sih ada." jawab Mingyu.

   "Mungkin aja ada. Kan yang rapat guru sekolah bukan guru ekskul." Seokmin ikut bergabung dalam pembicaraan.

   "Mau coba tungguin gak ? Barangkali aja ada."

Mingyu mengangguk. "Kalian pulang duluan aja."

   "Emangnya siapa juga yang mau nungguin kamu." ucap Seokmin yang diakhiri dengan menjulurkan lidahnya.

Mingyu mengangkat tangannya, namun Minghao buru-buru menjauhkan Seokmin.

   "Udah ah, ayo pulang !" Minghao menarik tangan Seokmin.


#####


   Sesampainya di rumah, mereka semua menghabiskan waktu dengan aktivitas masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Seokmin dan Hoshi. Mereka memutuskan untuk mengelilingi rumah karena tidak tahu harus melakukan apa.

   "Bosen banget, gila !" gerutu Hoshi.

   "Yang gila siapa, Bang ?"

   "Kamu."

   "Masa ?"

   "Ngeselin banget sumpah." Hoshi meninju lengan Seokmin, membuat langkah Seokmin goyah dan menabrak dinding.

Namun, betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa dinding yang tertabrak oleh Seokmin itu terbuka dan membentuk sebuah pintu.

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang