27 | είκοσι επτά

467 68 50
                                    

   "Kamu gak papa?" Wonwoo berjongkok, menyejajarkan dirinya dengan seorang gadis yang tengah memeluk lutut di sudut ruangan.

   "Akhirnya ada orang yang masih selamat." gadis itu berseru senang dan langsung memeluk Wonwoo.

   "Eh." anak-anak yang lain terkejut melihat Wonwoo menemukan seorang gadis di dalam salah satu rumah. Pasalnya, tidak ada satu pun dari mereka yang mendengar suara teriakan selain Wonwoo.

   "Aku takut banget. Aku pikir semua warga dibawa oleh mereka." ucap gadis itu setelah melepas pelukannya dari Wonwoo. Dia berdiri dan menghadap anak-anak yang lain.

   "Hai, aku Somi. Makasih udah menemukan aku." perkenalannya itu diakhiri dengan sebuah senyum kebahagiaan karena berhasil ditemukan oleh orang-orang yang dia yakini baik.

   "Somi? Tadi kamu teriak?" tanya Mingyu yang masih penasaran dengan alasan kenapa Wonwoo bisa menemukan gadis cantik bernama Somi itu.

   "Hah? Teriak apaan?" Somi terheran.

   "Aku gak teriak apa-apa kok. Aku cuman teriak di dalam hati, berharap ada orang yang dateng. Terus seperti sebuah keajaiban, cowok ini tiba-tiba muncul." lanjutnya sambil menunjuk ke arah Wonwoo.

   "Wah, kalian kayaknya ada ikatan batin deh." ledek Irene yang diakhiri kekehan.

   "Ikatan batin apa? Kenal aja enggak." protes Wonwoo.

   "Ya kan bercanda doang, Won. Elah." Irene menggerutu sambil membuang mukanya dari pandangan Wonwoo.

   "Dasar cewek!" Baekhyun geram dengan perdebatan kecil antara Wonwoo dan Irene. "Udah ah, mending sekarang Somi jelasin ke kita, apa yang sebenernya udah terjadi di desa ini?"

Somi berdeham sebelum akhirnya mulai berbicara. "Tadi malem, semua warga mau ngerayain acara hari panen desa ini. Kita udah mau mulai acaranya tuh. Eh, tiba-tiba mereka bertiga dateng. Mereka gak ngelakuin penyerangan apapun karna mereka gak mau narik perhatian dari yang lainnya. Mereka cuman menggunakan kekuatan hipnotis mereka. Untung aku buru-buru kabur dan sembunyi di sini. Setelah mereka yakin kalo semua penduduk udah terhipnotis, mereka pun pergi ngebawa semua warga entah kemana. Ayahku juga ikut terbawa."

   "Berarti mungkin warga-warga ini emang diserahin ke Poseidon." ucap Woozi yang mendapat persetujuan dari yang lain.

   "Kalo gitu, kita harus bergegas." ucap Kai.

   "Eh, tunggu dulu. Kalian itu siapa?" tanya Somi sambil menatap rombongan itu.

   "Kami mau nyari semua benda pusaka buat ngebuka portal menuju tempat Hydra." Seungcheol menjelaskan.

Somi mengangguk. "Boleh aku ikut?"

   "Silahkan. Mungkin nanti kami butuh bantuan kamu." ucap Irene.








   Hampir dua jam mereka berjalan, menelusuri aliran sungai yang akan membawa mereka menuju lautan, wilayah yang menjadi tempat tinggal Poseidon.

   "Jadi, kalian ini manusia asli?"

   "Emangnya kamu bukan, Somi?"

Somi menggeleng. "Ayah pernah bilang kalo aku memiliki sosok lain. Tapi dia gak pernah ngasih tau aku kejelasannya."

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang