8 | οκτώ

791 108 58
                                    

   Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya mereka memutuskan untuk berpencar menjadi dua kelompok. Untuk pusaka yang terakhir, akan mereka cari bersama-sama.

   "Buku ini kok aneh banget sih ? Masa cuman Bang Wonwoo doang yang bisa liat ?" gerutu Seokmin.

   "Iya juga ya. Kenapa gitu ?" tanya Jisoo.

Jihoon hanya tersenyum sebagai jawaban.

   "Oke, jadi intinya, besok kita berangkat." ucap Woojin, berusaha mengganti topik.

   "Terus kita ketemuan dimana buat nyari pusaka terakhir ?" tanya Hansol. Dia berhasil teralihkan, begitu pun yang lain, kecuali Wonwoo.

   "Kita ketemuan di gunung tempat bunga lavender tumbuh." jawab Jihoon.

Wonwoo terdiam, dia masih mengamati buku legenda tiga pusaka, membolak-balik halamannya.

   "Udah, sekarang semuanya tidur. Besok kita harus menyiapkan diri buat petualangan yang hebat." ucap Jihoon antusias sambil beranjak dari tempatnya, menuju ke kamar. Begitupun dengan Woojin.

Dua anak kembar itu meninggalkan ketiga belas saudara di ruang tamu. Karena tidak ada kamar lagi, mereka terpaksa tidur disitu.

   Disaat semua anak sudah tidur, hanya Wonwoo yang masih terbangun karena sibuk dengan buku yang sedaritadi dia amati itu.

   "Kenapa halaman di buku ini gak muncul semua ?" gumam Wonwoo.

   "Heh, kutu buku ! Gak tidur ?"

Wonwoo terperanjat. Dia terkejut karena suara Woojin yang ternyata belum tidur juga.

   "Belum. Kamu sendiri ?"

   "Aku gak biasa tidur jam segini. Lagian juga, aku keganggu sama ocehan-ocehan kamu yang terkesan kayak orang gila karna ngoceh sendiri."

   "Eh ? Emang kedengeran ya ?"

   "Kunang-kunang di lentera depan rumah aja bisa denger kali." jawab Woojin asal sambil berjalan ke arah pintu, memutar knopnya, hendak melangkah keluar. "Mau liat sesuatu yang keren gak ?"

   "Apa ?"


#####


Saat ini, Wonwoo dan Woojin sedang berjalan di tengah keheningan perkampungan.

   "Kamu asalnya darimana sih ?" tanya Woojin, memecah kesunyian malam.

Wonwoo mengangkat bahunya. "Yang jelas, dulu aku hidup di panti asuhan. Gak tau tuh siapa orang tua kandung aku."

   "Terus, kamu bisa ketemu sama yang lain gimana ?"

   "Mereka juga hidup di panti asuhan yang sama kayak aku. Gak tau karna apa, tiba-tiba aja kita semua jadi deket. Terus karna gak mau pisah, akhirnya Prof Kim terpaksa ngadopsi kita semua." Wonwoo terkekeh diakhir.

   "Siapa nama profesor kamu ?"

   "Kim Joonmyeon."

Mata Woojin membulat, jelas sekali bahwa dia terkejut.

   "Kenapa ?"

   "Gak papa." Woojin buru-buru mengganti ekspresinya. "Udah sampe deh."

Wonwoo mengarahkan pandangannya ke depan. Terlihat hamparan hutan yang luas.

Sekarang mereka sudah berada di atas tebing.

   "Ngapain disini ?''

   "Setiap malem, aku sering kesini sendirian buat tenangin diri." Woojin duduk di salah satu tunggul kayu, kemudian memberi isyarat kepada Wonwoo agar ikut duduk di tunggul kayu sebelahnya.

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang