11 | έντεκα

690 97 33
                                    

"SERANG DIA !"

   "Eh ?" Wonwoo terkejut saat dua pria itu berlari ke arahnya sambil mengacungkan tongkat yang dibawa.

   "Kenapa ini ?" Wonwoo berlari tak tentu arah, meninggalkan yang lainnya di tempat.

Dua orang itu melewatkan Jisoo, Mingyu, dan Guanlin. Mereka hanya fokus mengejar Wonwoo.

   "Mau kemana kamu heh ?!" ucap salah satu pria.

Wonwoo kebingungan. Dia tidak mengerti kenapa dua orang asing itu terlihat marah dan mengejarnya.

Ctarr.

Wonwoo berguling saat sebuah kilatan petir hampir mengenai tubuhnya. Petir itu keluar dari ujung tongkat yang dibawa salah satu pria.

   "Salah aku apa ?" tanya Wonwoo yang masih terus berlari dan berusaha menghindari petir-petir yang menyerangnya.

   "Kamu gak seharusnya masuk ke tempat ini !" ketus seorang pria sambil kembali meluncurkan serangan petir.

Wonwoo berlari sangat kencang, berbelok tajam melewati pepohonan.

   "Akhh !"

Salah satu petir itu berhasil mengenai betis Wonwoo, membuatnya sedikit oleng dan hampir tersungkur.

   "Aku harus apa ?" gumamnya.

Wonwoo terus fokus untuk berlari dan menghindar. Dia melewati semak-semak dan pohon dengan lancar.

Rasanya seperti dia adalah seorang atlet lari internasional yang bisa melewati halangan setinggi apapun.

.

.

Alay banget sumpah perumpamaannya. -Author

.

.

Wuushh.

Hembusan angin tiba-tiba terasa saat Wonwoo berbalik badan dan menunjukkan kedua telapak tangannya ke arah dua pria itu.

Entah terpikir darimana, tapi kejadian tadi itu spontan tanpa disadari Wonwoo.

Karena hembusan angin yang cukup keras tadi membuat dua pria yang mengejarnya sedikit terhambat, Wonwoo bergegas kembali melarikan diri.

    Dia memilih untuk pergi ke atas pohon, bersembunyi disana.

Gak tau lagi deh itu anak otaknya dimana. Masa sembunyi di atas pohon :v

   Akibat tempat persembunyiannya yang kurang elit itu, dua pria tadi berhasil menemukan Wonwoo dan bersiap mengacungkan tongkat, hendak mengirimkan petir.

   "Berhenti !" seseorang berteriak sambil berlari.

Lalu, sebuah bola berwarna kuning melayang di udara dan tepat mengenai dua pria itu, membuat tubuh mereka kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Bola kuning itu berasal dari Jihoon.

Ya, Jihoonlah yang melemparnya. Dia datang bersama anak-anak lainnya.

   "Bang Wonwoo ! Sejak kapan bisa panjat pohon ?" tanya Seungkwan.

Wonwoo terdiam, kemudian memandang sekeliling.

Dia baru sadar kalau dia melompat ke pohon itu dengan sangat cepat. Padahal pohon itu merupakan pohon yang tinggi dan besar.

   "Cepetan turun !" perintah Woojin.

Jihoon sedang mengurus dua pria tadi. Dia membawanya pergi, kembali ke tempat awal mereka mengejar.

Wonwoo mengangguk, kemudian melompat tanpa ragu dan mendarat dengan sempurna.

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang