30 | τριάντα

483 72 27
                                    

Ada yang rindu dengan cerita ini??

Ayo vote dan komennya ya gais ᕕ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕗ

Selamat membaca :3

>>>>>>>>>>


   Wonwoo terkejut mendengar penuturan dari Irene.

   "Jadi... selama ini kamu dewa ketiganya?"

Jihoon menggeleng. "Bukan aku."

   "Tapi kami." Woojin muncul dari jendela kastil yang ada di lantai atas, kemudian melakukan gerakan parkur dan mendarat di sebelah Jihoon. Begitu pun Guanlin. Dia datang dari pintu bangunan besar itu dan bergabung bersama si kembar.

   "Maksud kalian?"

   "Kami bertiga adalah dewa ketiga yang sebentar lagi akan berkuasa menjadi raja di dunia ini." Jihoon menyeringai sambil menatap Wonwoo.

   "Sebenernya, apa tujuan kalian nolongin kami?" tanya Jeonghan.

   "Tujuan kami?" Jihoon tersenyum sebentar, lalu menatap tajam Wonwoo. "Membunuh kamu tentunya."

   "Kenapa harus aku?"

   "Karna emang kamu lawan terbesar kami, Wonwoo," ucap Guanlin.

   "Dan sekarang, kami akan langsung menghabisi kamu." Jihoon tertawa, tubuhnya sedikit demi sedikit mulai mengambang di atas tanah. Tepat ketika Jihoon mengepalkan tangannya ke atas, sebuah cahaya terang langsung membungkus ketiga orang itu. Saat cahaya yang membungkus tubuh mereka mulai padam, terlihatlah sosok makhluk yang membuat mereka semua terkejut.

Yang muncul dari dalam cahaya itu bukanlah si kembar dan Guanlin lagi, melainkan seekor makhluk berbentuk anjing yang memiliki tiga kepala. Kalian tahu?

   "Mereka... Cerberus?" Wonwoo tercengang.

   "Astaga!" Baekhyun lebih terkejut. Seingatnya ketiga orang itu hanyalah anak biasa yang dia bawa ke dunia itu beberapa tahun lalu. Tapi, kenapa sekarang mereka bisa berubah?

   "Silahkan kalahkan kami kalo bisa!" Salah satu anjing yang ada di tengah tertawa. Dari suara dan cara bicara, sepertinya dia adalah Guanlin.

Somi menyejajarkan dirinya dengan Wonwoo, bersiap untuk melawan.

   Wonwoo melihat sekeliling, berusaha menebak dimana letak pusaka itu. Lalu, dia teringat ketika pergi ke sebuah bukit bersama Woojin. Di sana dia melihat beberapa bintang yang membentuk salah satu benda pusaka. Dan entah kenapa dia punya firasat bagus dengan bukit itu.

   "Chan!" panggil Wonwoo.

Chan menoleh dan mendekat.

   "Kamu inget bukit yang pernah kita datengin bareng Woojin kan?"

Chan mengangguk.

   "Pergi ke sana bareng yang lain," pinta Wonwoo. "Aku punya firasat kalo pusakanya ada di sana."

   "Oke." Chan mengumpulkan anak-anak lain dan membawanya ke bukit yang Wonwoo maksud. Sekarang hanya tersisa Wonwoo dan Somi bersama makhluk anjing berkepala tiga itu.

   "Lawan kami kalo kalian bener-bener mau benda pusaka itu!" kata Jihoon.

   "Lagipula, sia-sia perjalanan kalian selama ini," timpal Woojin.

   "Apanya yang sia-sia?" Wonwoo masih tidak mengerti.

   "Sia-sia karna yang kalian cari itu sebenernya gak ada." Guanlin menyampaikan sambil menyeringai, menunjukkan gigi-gigi tajamnya yang terlihat siap menggigit Wonwoo.

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang