"Selamat datang teman-teman baruku !"
Pemuda itu perlahan mendekat sambil tersenyum ramah. "Aku bukan orang jahat kok, tenang aja."
"Kamu siapa ?" tanya Seungcheol yang berada lima langkah dari pemuda itu.
"Namaku, Jihoon." dia mengulurkan tangannya.
Seungcheol menerima uluran tangan itu setelah diyakinkan oleh teman-temannya.
"AAAAWUUUOOOUUUOO !" teriak seorang pemuda yang tiba-tiba saja muncul dari tengah hutan sambil bergelantungan dari satu dahan ke dahan lainnya dengan sangat lincah, kemudian mendarat mulus tepat di sebelah Jihoon.
Kalian mengira itu tarzan ? Tentu saja bukan.
Pemuda yang baru saja muncul itu berpenampilan sama seperti Jihoon, persis layaknya manusia normal.
"Heyyo kalian semua !" sapanya dengan senyuman lebar, menunjukan gigi gingsulnya.
"Seperti yang kalian liat, dia itu saudara kembarku yang gak ada akhlaknya lebih parah dari aku. Namanya Woojin."
"Tunggu dulu. Kayaknya aku tau kalian deh." Wonwoo menerobos dari belakang, berusaha untuk lebih dekat dengan dua pemuda asing itu.
"Ah, iya. Kalian dua orang yang ada di dalam buku mitologiku. Kalian itu si Bunsodan kan ?" tanya Wonwoo.
"Akhirnya, impian aku buat ketemu sama kalian bisa kewujud." Wonwoo menjabat paksa tangan Jihoon dan Woojin.
"Mereka siapa ?" tanya Jun.
"Mereka itu manusia pertama yang nemuin dunia mitologi."
"Kalian manusia beneran ? Bukan jelmaan hewan ?" tanya Mingyu.
Woojin mengangkat bahunya. "Pikir aja sendiri."
"Jadi, tujuan kalian apa datang kesini ?" tanya Jihoon.
Seungcheol melirik ke arah Jeonghan dan Jisoo, meminta persetujuan.
"Kami mau cari raja dari makhluk terkuat di dunia ini."
Jihoon dan Woojin saling bertatapan, kemudian membelakangi mereka semua untuk berdiskusi.
"Gimana kalau kita bantu ?"
"Bang." Seokmin menarik Jisoo kebelakang, kemudian berbisik, "Prof bilang ke aku, katanya kita disuruh hati-hati sama orang asing. Soalnya, ada orang asing yang ngincar nyawa kita."
Jisoo terdiam mendengar penuturan Seokmin. Tapi di depan sana, Seungcheol sudah menerima tawaran Jihoon setelah mendapat persetujuan dari anak yang lain.
"Kalau begitu, ayo ikut kami !" ujar Jihoon.
"Ikutin Lo aja ah." timpal Woojin.
"Kalian ikutin Jihoon ya. Aku ada urusan dulu." Woojin meniup peluit yang terkalung dilehernya, kemudian melambaikan tangannya ke atas.
Tidak lama kemudian, datang seekor griffin yang mendarat tepat di hadapan Woojin.
"Sampai ketemu di rumah !" Woojin berteriak dari atas saat griffin sudah membawanya terbang.
"Ayo, tunggu apalagi ?" Jihoon mulai melangkah, diikuti ketiga belas anak polos yang tidak tahu-menahu soal tempat yang sedang mereka pijaki sekarang.
"Aku udah berkali-kali baca tentang kamu sama kembaran kamu lho. Gak bosen-bosen aku bacain terus. Cerita tentang kalian itu seru. Makhluk-makhluk mitologinya juga keren-keren. Oh iya, gimana caranya kalian bisa sampe kesini ? Asli mana sih kalian ? Kalo aku gak tau asli mana, yang jelas aku diadopsi sama seorang ilmuwan yang ternyata guru sejarah di sekolah. Aneh gak sih ? Lucu sendiri ngebayanginnya. Terus-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythology | SVT ✔
FantasiPetualangan menelusuri sebuah pulau yang penuh dengan keajaiban, bersama orang-orang baru yang akan membantu mereka.