05 | πέντε

1K 119 91
                                    

"Kita ada dimana ??"

   Jisoo berjalan perlahan, melihat pemandangan sekitar. Begitupun dengan ke-12 anak lainnya.

   "Ini keren banget sumpah pantainya."

Pantai yang sedang mereka pijaki sekarang memang sangat asing bagi mereka. Namun, fakta itu tersingkirkan ketika melihat pemandangannya yang begitu indah.

Air lautnya jernih dan pasir pantainya putih, bersih dari sampah-sampah. Angin lautnya yang sedikit kencang terasa menyegarkan. Suara deburan ombaknya pun begitu menenangkan. Pulau ini bisa membuat siapapun yang datang menjadi nyaman.

Tapi, dibalik keindahan pantai itu, ada sesuatu yang membuat mereka bingung.

   "Bukannya kita berangkat malem ya ? Kok tiba-tiba siang sih ?" Woozi lah orang pertama yang sadar akan keanehan itu.

   "Kayaknya tempat kita sama pulau ini beda waktu deh. Lagian kita juga gak tau kan ini dimana ?" Jun mencoba menjelaskan dengan logika yang masuk akal.

   "Tempat ini harus diabadikan." Minghao merogoh ranselnya, kemudian mengeluarkan benda kesayangannya. Dia tidak peduli dengan masalah siang-malam yang sedang dibahas.

   "Kamu bawa kamera ?" tanya Mingyu.

   "Iya dong, jelas. Kamera tuh gak boleh ketinggalan kalau mau jalan-jalan."

   "Kalau gitu, ayo !" ajak Mingyu.

Seungcheol menggeleng melihat kelakuan Mingyu yang sedang berpose bak model dengan Minghao sebagai fotografernya. Gak dimana-mana, pasti selalu begitu.

   "Semuanya, sini kumpul dulu !" panggil Seungcheol. "Kalian boleh bersenang-senang di tempat ini, tapi jangan lupa tujuan awal kita datang ke sini. Prof bilang tempat ini gak sepenuhnya aman. Jadi aku minta ke kalian semua, jangan ngelakuin hal macem-macem yang bisa bahayain diri kita. Paham ?"

Semuanya mengangguk.

   "Jangan pernah pisah dari rombongan ya. Kita datang ke tempat ini bareng-bareng, jadi kita pulang ke rumah juga harus bareng-bareng." Jeonghan menambahkan.

   "Hao. Mingyu. Kalian dengerin gak sih ?" tanya Jisoo yang sedaritadi memerhatikan Hao dan Mingyu yang sibuk berfoto-foto.

   "Iya denger." jawab Mingyu malas sambil terus melanjutkan berpose.

   "Minta ditampol tuh anak." celetuk Seungcheol.

Tampol aja, Cheol. Aku ikhlas -author

   "Mending sekarang kita keliling pulau ini. Siapa tau ada penduduknya." saran Seungkwan.

   "Tumben pinter lu." Vernon menyenggol Seungkwan dengan sikutnya.

   "Aku setuju tuh sama ide bagus Seungkwan yang langka banget. Kita bagi kelompok aja ya." Seungcheol mulai membagi kelompok menjadi tiga. Kelompok pertama dan kedua akan menelusuri bagian tengah pulau yang merupakan hutan. Sedangkan kelompok ketiga akan menelusuri bagian pantai.

   "Bang. Aku sama Hao di daerah pantai aja ya." usul Mingyu yang sebenernya mah males tuh buat masuk hutan. Pengennya foto-foto di pantai.

   "Ya udah kalau mau nya gitu. Berarti kelompok tiga isinya Woozi, Hao, Mingyu, Chan, sama Jisoo ya."

Yang disebut namanya mengangguk.

   "Tapi kamu yakin sama anggota kelompok kamu, Han ?" tanya Jisoo kepada Jeonghan.

   "Kenapa emangnya ?"

   "Liat aja sendiri. Isinya Seokmin, Hoshi, sama Seungkwan. Yakin bakalan bener ?" Jisoo menunjuk ke arah tiga anak yang sedang kejar-kejaran itu.

Mythology | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang