Setelah banyak sekali hari tanpa purnama yang telah kita lewati. Kita masih terjebak dalam posisi menanti. Padahal sudah nampak terang bahwa aku dan kamu sama-sama memiliki rasa sayang. Entah kenapa dan tak tahu kenapa. Banyak sekali alasan untuk kita melangkah ke tingkat selanjutnya. Namun banyak sekali keraguan yang selalu terbawa. Semua serba tersimpan dan tak ada yang keluar sebagai tanya. Apalagi jawaban. Pertanyaan saja tidak pernah kita saling lontarkan.
Sebentar lagi.
Mungkin aku butuh waktu beberapa saat untuk memastikan bahwa aku tidak tersesat. Terseret dalam kegagalan yang melekat. Cinta memanglah tanpa syarat. Namun untuk menjalani sebuah hubungan harus ada janji yang mengikat. Itu yang masih aku ragu. Dan untuk itu mulailah kusampaikan beberapa keluh kesahku. Tentang bagaimana cara terbaik untuk kita berdua saling menyatu. Akan ku beranikan diriku untuk mengatakan nya padamu. Bahwa kau harus sabar sedikit lagi. Sampai waktu yakinku telah menjadi pasti.
Ku utarakan. Dan kau pun hanya mengangguk tanda mengiyakan. Saati itu entah sebenarnya kau paham atau tidak dengan yang ku katakan. Sedikit kuragukan. Biarkan saja dulu, biar waktu terus berjalan. Nanti juga akan tiba pada saat yang sangat diidamkan. Semoga kamu sabar. Dan juga sadar. Kuharap kau juga paham bagaimana aku begitu rumit dengan perasaan.
Kita bertemu lagi di kelas dengan ikatan yang belum juga jelas.
Menjalani seluruh rutinitas dengan pergerakan yang terbatas. Tak seperti waktu hanya ketika ketika berdua yang kau bisa menggila seenaknya. Banyak orang lain yang akan selalu memandang. Masing-masing dari kita juga harus menunjukan sikap normal yang harus kita sandang. Cukup berbahaya memang jika sampai penikmat gosip sampai terundang. Dari berbagai hal yang kututupi dan kujaga, aku tidak bisa memungkiri bahwa kamulah orangnya. Orang yang akan kupilih. Dan akan segera ku pastikan tempatnya di hati sebentar lagi. Yang masih saja setiap hari tak pernah bosan untuk menjaga senyumnya selalu bersemi.
Jam kosong pun tak pernah terasa sepi karena entah kenapa di dalam hati selalu merasa terisi. Bukan hanya dalam angan. Namun juga berbentuk kalimat-kalimat yang saling diutarakan. Sederhananya aku suka denganmu beradu percakapan. Meski beberapa dalam hati masih disembunyikan.
Apalagi tentang adanya kabar bahwa kita untuk sementara akan dipisahkan.
Ya, itu memang benar adanya. Sempat kusampaikan padamu namun kau sama sekali tidak percaya. Pada awalnya. Ku ulangi lagi dan ku beri penjelasan secara perlahan. Kau mengerti dengan situasi ini. Hal itu sudah kupastikan. Mulailah setelah itu aku bercerita panjang lebar karena kau mengajukan banyak sekali pertanyaan. Nampaknya kau sangat penasaran. Atau justru mungkin kau merasa tak nyaman dengan sebuah perpisahan.
Hey, itu tak akan terjadi.
Yang akan kau alami hanyalah sedikit menanti. Dalam waktu yang tidak lama aku akan segera kembali. Bagaimana aku tidak pulang jika di sini sudah dinantikan oleh orang yang kusayangi. Aku hanya pergi untuk sebuah tugas, bukan untuk menghilang tak jelas. Aku juga berjanji padamu bahwa setelah aku pulang akan ada hal penting yang kan ku sampaikan. Tapi nanti, di waktu ketika setelah tanggung jawabku selesai dan kita kembali saling berdekatan. Kau meminta untuk kali itu langsung ku utarakan. Memang tidak sabaran. Agar kau tidak membantah dan menjadi sabar dalam tunggu ku beri kembali kau sebuah pengertian. Kau pun mengiyakan meski dengan ekspresi yang agak menyebalkan.
Meski hanya sementara. Kita akan terpisahkan oleh luasnya samudra. Juga oleh beberapa kali purnama datang dan sirna. Cukup jauh untuk sebuah jarak. Cukup lama untuk hitungan waktu. Hal yang perlu kita saling mengerti bahwa yang terpisah hanyalah raga bukan rasa. Sejauh apapun kita berada ucapan selamat pagimu akan bisa selalu tersampaikan. Dengan nomor teleponku yang sudah tersimpan kau bisa kapanpun mengirimkan pesan. Pasti akan ku balas di jeda kesibukan.
Percakapan kita ku akhiri dengan salam serta kau balas dengan raut muka yang muram.
~ % ~
Hati yang tidak siap akan menganggap bahwa jarak itu melemahkan
Namun hati yang tangguh akan menganggap hal tersebut sebagai latihan untuk saling menguatkan
Sampai tiba pada saat yang paling dinanti, yaitu pertemuan
~hnf~
_____._____._____._____._____
Kalian bisa capture quotes atau potongan ceritanya.
[Tag - ig : _hanifprasetya] / [tw : _hanifprasetya}
Vote dan komen untuk kritik, saran, atau sanjungan.
Aku memperhatikanmu meski tanpa tatapan .
Terimakasih ku ucapkan :)
![](https://img.wattpad.com/cover/225799797-288-k474458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INKONSISTENSI RASA (TERBIT)
RomanceBagaimana cara sederhana kita bertemu? Bagaimana cara semesta membuat kita bersatu? Bagaimana cara aku memandangmu setelah itu? Bagaimana cara kau buat aku menjatuhkan hati padamu? Bagaimana cara kita saling terjebak dalam rindu? Bagaimana cara...