~ Meskipun Aku Menganggapmu Hanya Sebatas Teman ~

13 4 0
                                    

Pada akhirnya aku tidak memberikan jawaban apapun atas perasaanmu terhadapku.

Tidak memberikan jawaban menurutku adalah pilihan terbaik. Jika aku bilang iya, itu artinya aku kehilangan idealisme yang telah ku jaga dengan baik selama ini. Jika aku menjawabnya dengan tidak, maka mungkin saja pertemanan kita yang baru saja terbentuk dengan rapi bisa langsung hancur karena kau akan meninggalkanku pergi.

Ini adalah tahun terakhir kita.

Setelah semua kewajiban disini selesai terlaksana ada kemungkinan bahwa kita berdua akan terpisah. Akan menjalani kehidupan masing-masing lebih jauh lagi. Mungkin saja ketika itu kita benar-benar tak bisa untuk saling bertemu. Benar-benar aku akan menghilang dari hadapanmu. Masih agak jauh hal ini untuk ku pikirkan. karena kali ini di depanku ada kau yang mendadak memecahkan lamunan.

Kita bercanda seperti biasa. Dari sini semoga kau memahami batas antara aku dan kamu. Tapi aku masih mengizinkan untuk kita saling bersua selama yang kau ingin. Aku juga tidak merasa keberatan karena kau cukup mengerikan. Kenapa tidak dari dulu saja kita seperti ini berteman. Beberapa waktu kita berbicara tentang impian di masa depan. Bagusnya kita sama-sama tak saling menyebutkan nama kita disana. Olehku serta olehmu juga. Hanya sebatas di lisan saja. Perihal hati siapa yang dapat menyangka. Bisa saja perasaanmu itu padaku masih ada.

Dalam hitungan minggu kita tak kan punya banyak waktu lagi untuk saling bertemu. Aku sadar akan hal itu. Semoga juga terjadi kepadamu. Meski seperti itu keadaannya kita sama sekali tak memperdulikannya. Aku terlanjur merasa nyaman dengan pertemanan yang cukup menyenangkan.

Sejak awal denganmu mengalah asik. Sampai waktu ketika rasaku terlanjur kau usik. Oleh kebodohanmu waktu itu. Semoga rasa sesal yang menyesakkan itu dapat mengobatimu.

Dam kita sudah masuk waktu minggu ujian. Kali ini kita akan untuk beberapa waktu akan terpisahkan. Beberapa waktu pikiran kita akan harus menjadi sangat sibuk. Meski kelak kita tak terlalu jauh tetap saja jarak terbentuk. Aku benar-benar terbawa suasana belajar. Kau juga salah satu orang yang secara pemikiran harus ku kejar. Aku memang seperti biasa kalah darimu dalam kerajinan. Tapi aku selalu menang dalam hal keberuntungan. Aku beruntung dapat mengerjakan segalanya dengan mulus. Dan akhirnya hasil yang kuterima juga sanggup membawaku hingga lulus.

Kalo itu tentangmu sudah jelas tak perlu dipertanyakan. Tak mungkin dalam hal ini kau mendapatkan kegagalan. untuk mu ini hanya sebatas ujian. Namun bagiku seperti sebuah pertaruhan. Dan apabila itu hanya tentang aku denganmu, aku yang menerima kekalahan. Aku tak serajin serta sepintar itu. Tak sepertimu yang selalu terlihat berusaha dengan keras. Aku menjalani hari-har belajar dengan penuh rasa malas. Tentu saja hasilnya juga bisa di tebak. Dengan apa yang anda aku tak bisa mengelak.

Kukira aku akan berakhir dengan kau ejek karena hasil yang aku terima bagiku cukup jelek. Yang terjadi bukan seperti itu kau justru datang bercerita dengan mengurut. Nyatanya kau yang sudah seperti itu pun masih tak puas dengan hasilmu. Apa mungkin untuk membuatmu senang kau harus mendapat nilai sampai dengan seribu. Padahal itu sudah cukup bagus jika dibandingkan dengan milikku.

Drama ujian pun telah usai. Begitupun dengan segala beban yang terus memuncak tajam kini semakin lama semakin melandai. Bersiap untuk tahap selanjutnya kita bersiap dengan mulai berandai-andai. Puncak mana lagi yang berikutnya harus kita gapai.

Di depan sana terdapat banyak sekali pilihan. Meski begitu itu sama sekali tidak merasa kebingungan. Karena aku malas untuk mengejar apapun dari awal aku akan kemana sudah ku tentukan. Tentu yang akan ku pilih adalah jalan yang penuh dengan kemudahan. Ternyata justru sebaliknya denganmu yang terjebak dalam kebingungan. Mungkin kau merasa sedikit gundah karena banyak orang padamu menaruhkan harapan. Kau takut bahwa semua itu tak dapat kau wujudkan. Setahuku kau memang sudah meraih banyak keberhasilan. Ku kira dengan itu kekhawatiranmu akna sedikit diringankan. Justru karena itu kau menjadi semakin tertekan.

Sebagai teman yang sedang berada di sampingmu aku berusaha untuk menenangkan.

Setelah melalui berbagai macam pertimbangan. Hatimu pun pada akhirnya dimantapkan. Kau memilih dua. Dan salah satu dari itu denganku adalah hal yang sama. Aku akan menunggu apakah kau akan masuk dalam pilihan pertama yang itu sangat sesuai dengan kemampuan yang kau punya. Atau jika melesat kau mungkin saja akan terdampar pada pilihan kedua yang mana itu akan kembali membuat kita bersama. Semua sudah dalam rencana kita tinggal menunggu bagaimana hasilnya.

Kita akan sama-sama menunggu.

Dalam kurun waktu sampai saat itu aku dan kamu cukup sering menjalani hari-hari bersama. Karena sudah banyak waktu luang. Aku dan kamu tak ingin membuat kesempatan ini sia-sia terbuang. Sebentar lagi kita akan sama-sama berjuang. Kita semakin terlihat seperti teman dekat. Dan hal itu padaku dan kau sekarang melekat. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang kebersamaan kita oleh orang lain sering tak disadari. Kali kita seringkali terlihat bersama kesana dan kemari. Orang-orang bahkan beberapa mulai berpikir macam-macam. Kadang beberapa sampai membuatku cukup geram. Salah kita juga karena tak terlalu memperdulikan sekitar. Tak pernah menyadari bahwa ara yang sering memandang kemari dengan tatapan yang berbinar. Mungkin juga pasti ada satu atau dua yang memandang dengan hati yang terbakar. Semoga ini tak berujung kepada masalah yang besar.

Tentu saja aku juga tetap sering berkunjung ke rumahmu.

Dalam beberapa kesempatan memang kau sering berkunjung kesana. Apalagi kita menjadi lebih sering berangkat bersama. Ketika pulang dan jika ada beberapa waktu luang aku menjadi sering pergi untuk bersua dengan keluargamu juga tentunya. Aku sudah terbiasa. Ini termasuk nyaman yang aku damba.

Sampai tiba pada saat alasan untuk kita saling jumpa semakin lama semakin menipis. Serta waktu untuk bertemu juga tidak lama lagi akan segera habis.

Kita masih memiliki hal-hal yang sebelum itu terjadi harus diselesaikan terlebih dahulu. Semoga terselesaikan segala urusan tidak akan berpengaruh dengan bagaimana kita berhubungan. Jujur aku tak ingin merasa kehilangan.

Meskipun aku menganggapmu hanya sebatas teman. 




~ % ~ 




Segala hal di dunia memiliki batas, begitupun juga dengan kita




~hnf~ 




_____._____._____._____._____

Kalian bisa capture quotes atau potongan ceritanya.

[Tag - ig : _hanifprasetya] / [tw : _hanifprasetya}

Vote dan komen untuk kritik, saran, atau sanjungan.

Aku memperhatikanmu meski tanpa tatapan .

Terimakasih ku ucapkan :) 

INKONSISTENSI RASA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang