"kak Noval?"
"cepet masuk, gue tetep harus jadi panitia" ucap kak Noval dengan muka tanpa tersenyum
gue nurut karena muka kak Noval kayak mau bunuh orang. gue masuk duduk di belakang
"ngapain di belakang, duduk depan" ucap kak Noval
Gue diem lalu pindah ke depan. Kok gue jadi takut gini sama Kak Noval
"em, kenapa jemput gue?" tanya gue
"disuruh Rena" ucap kak Noval singkat
"lah kok kakak mau disuruh Rena?" tanya gue
"hm"
"kakak kenapa kemarin pulang gak pamit?" tanya gue
"hm"
"jawaban gitu amat dah" ucap gue
gue pun ngeluarin HP buat chat Rena
"gak usah chat Rena" ucap kak Noval tiba tiba
gue bete dari tadi dijawab dingin mulu. gue masukin deh hp gue. apa apa jadi salah
"turun" ucap kak Noval setelah sampai
"gue juga bakal turun walau gak disuruh" ucap gue marah langsung turun
'ngapain mau nganterin kalo gak ikhlas dasar ketos' ucap gue dalam hati
gue pergi ke kelas dan duduk sesuai nomer absen gue nomer absen 9 rena nomer 24 belakang gue. Rena belum dateng. gue nunggu setengah jam
"lah wali kelasnya belum dateng? gue kira udah telat dateng jam 9" ucap Rena masuk kelas lalu duduk
"Ren lu nyuruh kak Noval jemput gue?" tanya gue
"lah dia nganter lu? padahal chat gue cuma di read nih" ucap dia yang mengeluarkan hp dan menunjukkan pada gue
"lah iya" ucap gue lalu iseng scrool keatas.
"liat apa Bel? gue sm dia chtnya jarang trakhir pas gue sakit" ucap Rena yang melihat gur membaca chat dia dengan Kak Noval
"jarang sih jarang tapi perhatian juga" ucap gue yang menunjukkan chat dimana kak Noval perhatian
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Teen FictionKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema