"KOK LU BISA PINGSAN??!" teriak Rena
"woy woy kuping gue budeg. Iya, gue kecapekan kemarin. tiba tiba disuruh gantiin salah satu pekerja part time sampai jam 9" ucap gue
"1...2..3..4..5 HAH LU KERJA 6 JAM??" Teriak Rena sekali lagi
"iya Renaaa. Tapi ada Adib kemarin, terus gue dibantu" ucap gue
"Adib masih aja baik sama lu" ucap Rena
"Ya mana gak nolongin gue pingsan ditempat. Masa Adib liat doang terus pergi" ucap gue
"Dek, Mas pulang" ucap seseorang
"weh sekarang udah jam 5 to? Mandi terus makan sana mas" ucap Belvia
"Sana mandi bau keringet" ucap gue bercanda
"weh ada Belvia toh. Nih kaos kaki tangkap" ucap kak Noval seraya melempar kaos kaki ke arah gue
"Jangan berantakin rumah mas, adek barusan bersihin" ucap Rena yang menangkap kaos kaki kak Noval
"hehe oke"
tok tok
"sapa tuh?" tanya gue
"sebentar" ucap Rena yang jalan menuju pintu
"HAI RENAAAAA" teriak seseorang
"siapa Ren?!" teriak gue
"MBAK LINA SAMA ANTON" jawab Rena
Gue langsung beranjak dan pergi ke pintu.
"Mbak Linaaa apa kabar" ucap gue yang langsung memeluknya.
"Baik belvia. Gue sama Anton dapat tanah di sebelah lu ren" ucap Mbak Lina
"iya. Kita tetanggaan deh" ucap Anton dengan muka datar
"kok lu kayak gak seneng gitu sih" ucap Rena
"haha dia lagi capek Ren" ucap Mbak Lina tertawa
"yaudah ayok masuk" ajak Rena
"duh maaf gak bisa ren. Ini kita cuma anter bingkisan doang. Kita ada kebutuhan lain buat belanja ini" ucap Mbak Lina seraya mengelus perutnya
"HAH MBAK LINA HAMIL?" Tanya gue teriak
"iyaa" ucap Mbak Lina
"yaudah kita pamit dulu ya Bel, Ren. Titip salam buat Noval. Senang bisa ketemu kalian lagi hehe. Ayo sayang" ucap Anton
"iya dadaa"
-8-
Gue pun juga pulang sekitar jam 6. Sampai rumah gue belajar, lalu tidur
Waktu sangat cepat berlalu. Anak pertama dari Anton dan Sarah sudah lahir. Anak pertama mereka perempuan, yang diberi nama Angel.
Gue juga masih kerja part time. Hubungan gue dengan Fahru masih baik baik saja tapi jarang banget chatan maupun telponan. Tapi gue setiap hari selalu memakai gelang pemberiannya.
Nyokap bokap gue juga sudah pulang. Dan memberi kabar duka bahwa nenek gue meninggal. Terpaksa gue cuti kuliah beberapa hari dan pergi ke Lampung.
beberapa bulan berlalu. Sudah memulai tahun baru. Uang yang gue kumpulkan juga sudah banyak. Gue juga udah dapat mobil agar tidak selalu menggunakan motor dan ojek online. Gue sudah lulus S2 dan masih belum memikirkan kedepannya gimana.
Bulan Mei gue udah mempersiapkan paspor dan segala macam. Agar Juni awal, gue langsung berangkat ke Australia tanpa kendala. Tentu saja gue udah keluar dari kerja sampingan bulan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Dla nastolatkówKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema