Rena POV
drrt drrt
"Dek, hp kamu bunyi" ucap Mas Noval dari ruang TV
"Angkat dulu mas. Adek lagi mandi" ucap gue
"Halo tante, ini Noval suami Rena. HAH?! KETABRAK??! DEKK!!! BELVIA KETABRAK MOBILL!!!. DIA LAGI DI ICU SEKARANG" Ucap mas Noval yang mendebrok debrok pintu kamar mandi
Gue kaget dan cepat cepat menyelesaikan mandi dan keluar seraya panik.
"Ayo mas sekarang ke ICU. Rumah sakit mana?!" tanya gue panik yang masih merapikan rambut.
"Dek tenang dulu. Kamu pakai baju dulu. Mas biar ganti celana dan nunggu di mobil ya. Belvia di rumah sakit Jaya" ucap mas Noval
Gue langsung buru buru ambil hp dompet dan berangkat. Gue selama di mobil menangis. Mas Noval yang melihat itu memegang tangan gue terus.
Sampai rumah sakit, disana udah ada Sarah, Anton dan lainnya. Gue jalan ke tempat tidur Belvia. Gue menangis seraya memegang tangannya. Mas Noval memeluk gue agar tidak terus terus menangis melihatnya.
Karena orang di ruang ICU harus dibatasi, kami keluar. Gue masih menangis, begitupun Sarah.
"Fahru udah kamu kasih tau?" tanya Anton ke Rizki
"Belum. Sebentar" jawb Rizki
"Ja..Jangan dulu. Bi..biar dia fokus" ucap Sarah yang sesenggukan. Rizki merangkulnya
"iya..ja..jangan dihubungi dulu" ucap gue
"Tante" ucap kita yang melihat nyokap Belvia keluar dari ruangan ICU
"Fahru belum kalian kabarin kan? Jangan dulu ya nanti dia gak fokus kuliahnya" ucap nyokap Belvia
"iya tante, belum kok" ucap gue
"maaf ya udah bikin kalian khawatir." ucap nyokap Belvia yang menahan tangisannya
"sini duduk tan, ceritanya gimana kok Belvia bisa ketabrak?" tanya gue
"Iya tante gimana ceritanya?" tanya Sarah
"Katanya ada anak kecil nangis ditengah jalan. Ibunya lagi telepon enggak ngeliatin anaknya. Belvia lihat ada mobil yang kencang dari arah kiri. Dia pun langsung memeluk anak itu." cerita nyokap Belvia
Kita semua merenung. Tidak ada satupun yang bicara. Semuanya hanya bisa berdoa agar Belvia cepat sadar.
"permisi Bu, Adek Belvia detakan jantungnya tidak stabil. Bolehkah ibu ikut serta menenangkannya. Ini keadaan sedikit darurat." ucap suster itu sedikit tergesa gesa
Kami berlima kaget dan mulai panik. Nyokap Belvia suruh kami tunggu disini dan berusaha tenang. Gue gak berhenti berhenti menangis.
"Mas.."
Mas Noval memeluk gue dengan erat.
-8-
Belvia POV
"Fahru kamu kenapa disini?" tanya gue
"A..aku juga gatau" jawab Fahru
"apa kamu mati? atau masih hidup sepertiku?" tanya gue
"a..aku masih hidup" jawb Fahru
Gue langsung memeluknya seraya menangis.
"Fahru, Belvia kangen Fahru. Aku rencananya mau nyusul kamu kesana. Tapi aku tiba tiba disini" ucap gue yang masih berada dipelukannya.
"Aku juga kangen Belvia." jawabnya yang memeluk gue.
Gue jadi teringat. Gue harus cek ada tanda setengah lingkaran atau tidak. Saat gue cek ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Novela JuvenilKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema