35. Cry, Cry, Cry

19 2 0
                                    

Belvia POV

Gue langsung gigit tangan Andan agar lepas dari cengkramannya. Teman manusia gue mendorong Andan saat pintu merah sudah terbuka.

"uhuk uhuk" gue batuk karena Andan mencekik gue.

"kau tidak apa apa?" tanya teman manusia gue

"terima kasih emm...??" gue bingung manggilnya siapa

"panggil Doni" jawabnya

"Terima kasih Doni" ucap gue tersenyum

"Tolong! Maafkan aku. Aku salah" teriak Andan yang masih berpegangan pada tepi tanah.

"Kalau kita tolong, kamu akan merebut mutiara dan roh kita" ucap Doni.

"Ini aku kembalikan. Maafkan aku. Tolonglah aku" ucap Andan seraya memberi kantung berisi mutiara mutiara orang yang dikurungnya di pohon pembalik kata.

Doni mengambilnya.

"Lepaskan tangan dia" suruh Doni kepada dua temannya

Gue melihat itu sedikit tidak tega. Tapi dia sudah mencuri roh banyak orang sejak dia disini.

Perlahan lahan jari Andan mulai lepas.

"AAAAAAAA-eh Belvia?" ucap Andan yang melihat gue menariknya.

"dia sudah minta maaf dengan tulus. Tolonglah" ucap gue minta tolong ke Doni dan lainnya.

Akhirnya mereka menolong Andan yang hampir jatuh.

"ma..makasih" ucap Andan

"Ada dendam apa hingga kau tidak segan segannya merebut hidup seseorang?" tanya gue ke Andan

Andan merenung sebentar.

"Aku dibunuh oleh pacarku sendiri. Dia mempergunakan uang hasil kerjaku untuk berfoya foya. Aku memberi tahu dia dengan baik baik. tapi ia membalas ku dengan marah marah. Dia mengancamku dengan pisau. Saat aku menahan tangannya, tanganku tergores. Hingga dia menusukku di dada. Tidak dalam tetapi aku kehilangan banyak darah. Sebelum aku pingsan, dia memukul dirinya sendiri. Saat aku bangun, aku sudah berada di rumah sakit. Aku melihat diriku diberita, kulihat bahwa aku membunuh diriku sendiri dan melakukan kekerasan pada kekasih. Berita itu bohong. Saat aku bangkit dari kasur, Pacarku menahan dan membungkamku dengan bantal membuatku tidak bisa bernafas dan akhirnya aku ada disini. Saat tandaku sudah hilang, aku mencuri roh dan mutiara mereka. Tapi selalu saja aku terlambat kabur dari dunia ini. Mereka sudah mati duluan sebelum aku bisa kabur. Dan dia itu sudah membunuh 3 mantan kekasihnya." cerita Andan panjang lebar

"Bel, aku mau balikin mutiara ini dulu" ucap Doni

Gue mengangguk.

"Kadang hidup memang tidak adil. Pacarmu memang salah. Tapi tidak baik membalas dendam dengan mengorbankan orang lain. Yakinlah ndan, pacarmu akan menerima hukuman yang sepadan. Sekarang kamu harus minta maaf oleh semua orang yang telah kau ambil hidupnya." ucap gue

Andan jalan ke tempat semua orang dan meminta maaf kepada semuanya termasuk gue. Dan perlahan lahan ia menghilang bersama dengan yang lain termasuk Nenek gue. Sebelum menghilang, ia mengucapkan terima kasih untuk terakhir kalinya.

"Belvia, sekarang bagaimana kamu kembali? mutiaramu sudah gugur menjadi berwarna hitam seperti yang lainnya" ucap Doni

"Loh Don, tanda dia masih ada" ucap teman Doni

"karena roh dia belum diambil" ucap Doni.

"Don, apa aku boleh tanya? kenapa kalian tidak mau kembali ke dunia?" tanya gue

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang