Noval POV
"Ayah, ayolah biarkan Sarah dan Ali tinggal disini." ucap gue ke bokap
"Hanya Ali yang bisa tinggal disini" ucap ayah
"Emang Sarah kenapa ayah?! Ada apa sih ayah selalu pilih kasih begini?" tanya gue marah
"Yaudah kalau gak setuju, Ayah sudah menelpon panti asuhan untuk menjaga mereka." ucap Bokap gue pergi
"Sudah Noval" ucap nyokap berusaha menenangkan gue.
Gue dan nyokap gue mengantar Sarah ke panti asuhan. Gue 3x seminggu ke tempat Sarah untuk mengantar makanan yang diberi ibu tanpa sepengetahuan ayah.
"KAKAK GANTENG ITU DATANG LAGI!" teriak anak panti
"Mereka masih histeris tuh sama kamu kak" ucap Sarah
"Haha, Ali dimana?" tanya gue
"di kamar lagi gambar-gambar gitu. aduh" ucap Sarah yang sedang bermain dengan anak panti paling kecil
Gue pun ke kamar Ali.
"lagi gambar apa Ali?" tanya gue
"Rumah kak, Ali janji mau beliin kakak rumah. Tapi jangan bilang kak Sarah dulu ya" ucap Ali
"haha iya. Wah ini siapa kok ada 2 orang lagi?" tanya gue menunjuk gambaran.
"ayah sama ibu" ucap Ali
Gue hanya tersenyum. Tidak lama gue pulang. Sampai rumah, gue langsung ditanyakan oleh Ayah.
"habis darimana kok lama?" tanya bokap gue
"Biasa yah, Noval harus bantu guru dulu." ucap gue yang pergi begitu saja.
"Ayah ini polisi. Ayah tanya dengan wali kelas kamu, ternyata kamu setelah bel pasti langsung buru buru pulang. Terutama senin rabu jumat." ucap bokap gue
"Kalau Noval jawab, sama aja ayah pasti marah. Ada apa sih sampai ayah benci dengan keponakan sendiri?!" tanya gue
"Kamu belum mengerti masalah keluarga ini Noval." ucap bokap
Gue yang umurnya hanya 7 tahun memang masih belum bisa mengerti situasinya.
"Noval, ayo ke kamar." ajak nyokap
-8-
3 tahun kemudian
"Hari minggu gini ayah kerja?" tanya gue
"iya katanya ada masalah mendadak di pusat kota." ucap nyokap
"Bu, apa sekarang aku sudah boleh tau masalah keluarga Sarah?" tanya gue
"kamu masih terlalu muda sayang, besok kalau sudah dewasa ibu jelaskan" ucap nyokap
"...baik ibu" ucap gue sedih
Jam menunjukkan pukul 3 sore dan bokap belum pulang. Gue pun menelpon.
"halo ayah, kok belum pulang?" tanya gue lewat telepon
"Ayah lagi gantiin jadwal temen ayah. Oh tadi Ayah dapat tiket naik bianglala. Noval mau? sini di taman bianglala" ucap bokap gue
"Mau ayah. sebentar ya Noval ajak ibu" ucap gue menutup telepon dan berlari menuju nyokap.
-8-
Sampai taman pusat kota, kami disambut oleh bokap. Lalu bokap memberi tiketnya.
"Ayah ayo ikut" ucap gue
"tidak Noval, ayah harus kembali kerja." ucap bokap gue yang meninggalkan gue dan nyokap.
gue sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Fiksi RemajaKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema