"Wah pahlawan dari Bandung nih! Adib apa kabar bro?!"
"Wah cewe cantik siapa nih?" tanya salah satu teman alumni gue.
Gue gak berani nengok ke arah sana. Gue main handphone dan dikit dikit mendengar pembicaraan mereka. Rena memegang tangan gue.
"Wahh kapan nikah ni?"
"haha belum kok. kita masih pacaran beberapa bulan yang lalu. Sekalian kenalin ke keluarga di jogja" ucap Adib
"Ha..hai adib apa kabar" ucap Rena menyapa.
Seseorang menyodorkan tangannya ke arah gue. Gue angkat kepala dan melihat wajah yang sudah bertahun tahun tidak terlihat. Dia masih sama, Adib anak ipa yang menemani gue selama 2 tahun, yang mewarnai kisah SMA gue.
"Assalamualaikum. Apa kabar" ucapnya
Gue pun membalasnya dengan senyuman
"Waalaikumsalam. Baik"
Setelah semua datang ke acara reuni, kita pun mulai acaranya. Yang dipimpin Anton sebagai MC.
"Di hari yang luar biasa ini kita bisa berkumpul setelah sekian lama. bla bla"
Gue nikmatin saja.
Saatnya makan siang. Gue ngobrol dengan Rena, Sarah, dan lainnya.
"hai, kita belum kenalan. Namaku Zahra pacar Adib." ucap cewek yang bernama Zahra itu
"hai namaku Belvia. Belvia Cahyani" ucap gue
"Kamu pernah sekelas sama Adib?" tanya Zahra
"pernah saat kelas 12" ucap gue
"wah Adib gimana saat SMA?" tanya Zahra
"Mm aku gak begitu tau banyak" ucap gue yang tidak mau memberi tahu hubungan gue dan Adib dulu.
"Dia setia kan haha. Aku bunuh nanti kalau selingkuh hehe." ucapnya bercanda
"haha sadis deh" ucap gue
"Bi, tuh musholanya dah kosong" ucap Adib yang muncul
"siap bi. Aku shalat dulu ya" ucap Zahra
Adib pun canggung berada di dekat gue. Gue tarik nafas. Dan gue mulai percakapan dengannya
"Zahra periang banget ya" ucap gue
"i..iya" jawab Adib
Gue memang dulu saat bersama Adib cuek banget. Karena gue gak begitu periang. Itu juga alasan Adib sering marah gara gara gue kurang perhatian dengannya.
"Em.. kamu gimana kabarnya?" tanya Adib
"Gue baik kok" ucap gue santai
"syukurlah, kamu dateng kesini sendiri?" tanya Adib
"Enggak. Gue dateng sama sahabat gue." ucap gue
Entah kenapa Adib terlalu kaku hingga pakai aku kamu.
"ma..maksud gue lu udah punya gandengan?" tanya Adib
"oh udah, dia lagi di Australia." ucap gue
"o..oh"
"Dib, sama gue biasa aja kali. Jangan canggung kaku gitu ah. Jadi gak enak nih suasananya" ucap gue
"i..iya gue hanya kikuk aja lama gak ketemu hehe" ucap Adib
Gue tertawa kecil.
"apa gandenganmu itu Fahru?" tanya Adib
gue sedikit kaget. Dia kok bisa tau. Hubungan gue sama Fahru gak pernah ada yang tau kecuali sahabat dan keluarga gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Teen FictionKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema