Beberapa bulan kemudian, gue nikah dengan Fahru. Dan membeli rumah yang sederhana. Gue dan Fahru juga membeli furniture. Malamnya kami ingin tidur karena lelah.
"Gimana? Senang kan udah nikah sama aku?" tanya Fahru
"Hmm terus kamu mau lanjut S3 atau kerja aja?" tanya gue
"kamu mau aku gimana? aku nurut keputusan istri" tanya Fahru balik
"lanjut S3" jawab gue
"okayy kalau aku dapet beasiswa lagi mau ikut?" tanya Fahru
Gue mengangguk seraya tersenyum.
Banyak sekali cerita yang dilalui gue, Rena, Fahru, kak Noval, Rizki, Anton, Adib, Sarah dan lainnya. Berteman dari SMA sampai sekarang. Gue bersyukur sekali mempunyai teman seperti mereka.
Bertahun tahun berlalu. Kami mempunyai anak laki laki berumur 2 tahun dengan nama Evan. Fahru mendapat beasiswa S3 ke Singapura. Kami berpamit juga ke orang tua dan sahabat sahabat.
Gue sering ngajak Evan jalan jalan, apalagi saat Fahru kuliah dan kerja. Saat hari libur, kami pergi ke tempat wisata. Kita juga selalu merekam kegiatan sehari hari buat kenang-kenangan.
Setelah 2 tahun, gue dan Evan pulang ke indonesia duluan. Sedangkan Fahru masih menetap di Singapura 1 tahun lagi. Karena beasiswanya 3 tahun.
Saat pulang, gue dan Evan disambut oleh nyokap bokap gue, Kak Udin dengan istrinya, serta sahabat sahabat gue ada disana. Gue rindu banget sama mereka. Dulu kita masih remaja sekarang sudah menjadi ibu dan bapak.
Mbak Lina dan Anton mempunyai anak kembar bernama Satria dan Sonia. Rizki dan Sarah mempunyai anak bernama Angel dan Rena juga sudah mempunyai anak laki laki yang diberi nama Rey. Adib sedang merencanakan pernikahannya dengan adik dari istri kak Udin. Otomatis, Adib adalah saudara jauh gue. Emang dunia ini rumit haha.
1 tahun kemudian, Fahru balik ke Indonesia. Dan kami menjadi keluarga lengkap lagi. Saat itu Fahru ingin menggendong Evan, tetapi Evan nangis. Evan seperti menganggap kalau Fahru adalah orang asing.
Fahru dan gue baik baik aja. Kita menjadi keluarga harmonis. Gue menghargai keputusan suami, begitu juga dengan Fahru. Kami bersyukur bisa dipertemukan.
.
.
.
.
.
.
DIBACA
Hai! akhirnya selesai:')
Maaf ya kalau ada yang absurd gitu:/
Semoga menghibur. Saya sebagai author ingin berterima kasih ke:
- Wattpad
- Teman yang sudah menginspirasi
- Pembaca uwu<3Saya pingin ceritanya dibukukan tapi saya juga pingin cerita saya di w*btoon kan:v
Makasih udah baca 37 chapter ini. Maaf kalau ada salah kata atau ada typo. Saya juga masih tahap belajar.
Eittt emang crita udah selesai, tapi ada 3 special episode!!!!! wuuuu yee
*alesannya biar genep 40 chptr si:)
OKE TERIMAKASIHHHH
setelah ini saya mau buat 2 cerita baru
1. Seorang sahabat jtuh cinta (biasa sih tapi critanya gak biasa kok:3)
2. Saya mau mencoba hal baru tntng pembunuhan tapi emm ada lah ya percikan ehem cintanya ehem.Okay thank you And GOODBYE! for now.. TUNGGU YA SPECIAL EPISODENYA<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Teen FictionKehidupan seorang perempuan yang dipenuhi akan dilema. Bagaimana perjuangan Belvia dengan dilemanya itu? -Dilema