Part 1

5K 305 8
                                    

Leave your vote and comments if you like this part :3

Happy Reading!

***

Beberapa bulan sebelumnya.

Markas Rahasia. Madrid, Spain. 02.00 PM.

Di keremangan cahaya, orang-orang berpakaian gelap duduk melingkari meja panjang. Di ujung meja, seorang laki-laki berdiri membelakangi sorotan proyektor, berperan sebagai pemimpin rapat malam ini.

"Dia buruan kita kali ini," ujarnya menunjuk gambar yang muncul di layar proyeksi menggunakan laser. "Dia dikenal sebagai Soul Cutter, pembunuh berdarah dingin yang mengincar orang-orang bertahta tinggi dan kaya raya. Keberadaannya sulit dijangkau. Banyak pengusaha di Amerika yang terjebak dalam perangkapnya dan berakhir mati mengenaskan."

"Dari informasi yang beredar, dia juga menculik gadis-gadis dari berbagai negara untuk dijadikan pelacur," lanjut laki-laki dengan nama samaran Mr. One, kemudian memandang peserta rapat satu per satu. "Pemerintah Amerika menginginkan Eagle Five menjemputnya."

Eagle Five adalah organisasi agen rahasia yang semula didirikan oleh pemilik perusahaan Jefenerich, Damian Jefenerich, di bawah naungan CIA dan FBI yang kemudian diakuisisi pemerintah Amerika menjadi salah satu badan inteligen. Pusat pendidikan Eagle Five sendiri berada di Madrid, Spanyol, sedangkan anggotanya tersebar di beberapa negara untuk menjalankan misi dari pemerintah Amerika.

Sembilan orang yang duduk di depannya mengangguk mantap. Menjemput merupakan istilah yang mereka pakai untuk membunuh, sedangkan monitor biasa mereka artikan sebagai tugas memata-matai saja.

"Kali ini Eagle Five akan dibagi menjadi dua kelompok dalam menjalankan misi. Aku, Two, Three, Four, dan Five menjadi tim utama, sisanya berperan sebagai tim pembantu." Lima orang selain tim utama yang disebutkan kembali mengangguk. "Dan malam ini, tugas pertama kita adalah membebaskan sandera Soul Cutter yang berada di bangunan bekas mercusuar. Let's play the game."

Seluruh peserta rapat beranjak keluar. Mr. One sengaja menjajari Mr. Two saat mereka sama-sama menuju parkiran di samping markas kedua Eagle Five, yang semula menjadi markas utama---tempat khusus petinggi Eagle Five---dan telah dihancurkan.

Pusat akademi inteligen itu sudah mengalami perombakan dalam waktu beberapa bulan. Gedung pusatnya telah dibangun semakin tinggi dengan keamanan berbasis teknologi. Di bagian belakang sendiri tetap menjadi tempat latihan memanah, menembak, serta aktivitas fisik lainnya yang tidak dapat dilakukan di dalam ruangan.

"Alexander Maurer Williams. Sejauh mana progres menjadi suami kakak iparku?"

Alex atau yang lebih dikenal Mr. Two dalam dunia gelap itu melirik sinis laki-laki buruk rupa di sisinya. "Besar sekali kepalamu, Tuan Dexter."

"Oh tentu. Kau sendiri yang mengajariku dulu," ejek Dexter, tersenyum miring.

"Bukan urusanmu dan berhenti membahas masalah pribadi."

Alex mempercepat jalan tanpa mengindakan kekehan mengejek Dexter. Ia menaiki mobil merah yang telah dirancang sistem teknologi hologram 7D di atas dashboard. Teknologi tersebut memungkinkan ia berada di acara lain tanpa menghadiri secara langsung.

Sembari memanuver kemudi, Alex berucap pada sistem teknologi yang tertanam. "Asisten, hubungkan dengan komputer daddy."

"Baik, Sir."

Tidak sampai satu menit, sinar menyorot ke arah bangku di sisi kemudi. Sosok Javis Williams yang aslinya berada di ruang kerja, terlihat seolah-olah duduk di bangku sampingnya.

CHASING Over the LIMITS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang