Part 21

1.7K 172 23
                                    

Leave your vote and comments if you like this part :3

Happy reading!

*

*

*

Playlist: My Oasis -- Sam Smith ft. Burna boy

*****

Alexander's penthouse. Manhattan, New York City. 06.00 AM.

Alex terbangun ketika alarm berdering di atas nakas. Usai mematikannya, ia berniat pergi ke kamar mandi saat matanya tak sengaja menangkap objek asing di seberang jalan yang tampak jelas dari kaca bening dinding kamar. Sosok itu mengenakan setelan musim dingin dan syal rajut putih dengan wajah tertutup slayer merah, terlihat sedang memandang ke arah huniannya.

Perasaan Alex berubah tidak enak. Pria itu berbalik mengambil ponsel dan menghubungi salah satu bodyguard-nya di bawah.

"Halo, Tuan?"

"Di seberang jalan aku melihat sosok asing. Awasi dia!" Suara Alex tanpa sadar meninggi. Panik. Ia melangkah lebar kembali mendekati dinding kaca, namun tidak menemukan apa pun di seberang jalan. Sosok itu menghilang, membuat ia mengumpat pelan. "Dia menghilang. Cari keberadaannya sekarang!"

"Baik, Tuan," sahut bodyguard-nya kemudian memutus sambungan.

Alex melempar ponsel ke atas ranjang lalu menjambak rambutnya seraya menggeram rendah. "Sial!"

Melupakan tujuan awal, ia memilih ke luar kamar tergesa-gesa. Pria itu berteriak memanggil Alessa sembari menuruni dua anak tangga sekaligus.

"Ada apa, Alex? Ini masih pagi, kenapa kau berteriak?"

Wanita yang dicari muncul dengan apron melekat di tubuh. Alex mengembuskan napas lega dan berjalan lebih santai mendekati Alessa. "Kau tak apa-apa?" Ia memutar-mutar tubuh Alessa untuk memastikan keadaannya, mengundang decakan kesal wanita itu.

"Apa-apaan kau ini?! Alex, aku baik-baik saja. Berhenti memutar-mutar tubuhku. Aku pusing," keluh Alessa lantas mengempaskan tangan Alex. Wanita itu membalas tatapan tajam pria sinting di depannya. "Justru aku lah yang mesti bertanya, kenapa kau teriak-teriak? Kau bisa membangunkan Louis!"

Ucapannya malah dibalas cengiran lebar Alex. Pria itu maju selangkah dan mencuri satu kecupan di bibir Alessa. "Aku mimpi buruk. Kupikir kau benar-benar pergi seperti yang aku impikan. Ternyata tidak. Syukurlah ...."

"Gila."

Alex tertawa kencang, menyembunyikan detak jantungnya yang belum kembali normal. Ia bahkan tidak berani menyentuh wajah Alessa agar wanita itu tidak menyadari suhu tubuhnya mendingin saking cemasnya. "Karena kau baik-baik saja, aku kembali ke atas. Lanjutkan acara masak-memasakmu, My Lady," ujarnya kemudian mengedipkan sebelah mata genit dan berbalik. "Oh ya ...."

Alessa yang sudah kembali berkutat dengan teflon dan spatula hanya menoleh dengan sebelah alis terangkat.

"Kita akan merayakan natal di mansion daddy, semalam daddy sudah menghubungiku dan meminta kau ikut ke sana. Nanti kita berangkat sekitar pukul sebelas supaya kau punya waktu bersiap-siap."

CHASING Over the LIMITS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang