Part 28

1.6K 149 18
                                    

Leave your vote and comments if you like this part :3

Happy reading!

*

*

*
Playlist : Like I'm gonna lose you -- Meghan Trainor ft. John Legend

******

Alexander's penthouse. Manhattan, New York City. 11.00 PM.

"Mom, aku bukan remaja lagi. Perayaan pesta ulang tahun seperti itu bukan sebuah keharusan," protes Alex, mendudukkan diri di tepi ranjang, kemudian mengacak rambut kesal. Masih terdengar nada bersikukuh Dafne di seberang panggilan yang membuatnya mendengkus samar.

"Bukan masalah kau sudah dewasa atau bukan, Alex, tapi ini sebagai bentuk menjaga hubungan relasi bisnis. Ayolah, Alex, hanya pesta kecil dan mengundang beberapa orang saja. Bagaimana?"

Tempat di sebelahnya tiba-tiba melesak. Sepersekian detik Alex merasakan usapan lembut di pundaknya. Menoleh, ia menemukan Alessa sedang tersenyum tipis. Menenangkan. Alex menghela napas dalam, sebelum beseru, "Terserah!"

Panggilan diputusnya sepihak. Pria itu melempar ponsel ke atas ranjang kosong---karena Louis tidur di kamarnya sendiri bersama Nathaly---lantas mengusap wajah lelah. Sedetik kemudian ia mengeluh kesakitan saat Alessa tiba-tiba memukul bahunya cukup kencang. Sebelum ia sempat menunjukkan aksi protes, wanita itu lebih dulu menatapnya tajam dan berkata dengan nada tak suka.

"Yang baru menelepon itu ibumu. Jangan kurang ajar padanya. Nanti kau bisa terkena karma." Alex memutar bola mata malas. "Menurut saja, Alex. Lagi pula Tante Dafne benar, pesta seperti itu bisa mempererat hubungan antar relasi bisnis. Kau akan dianggap pengusaha yang baik hati nantinya."

"Dari lahir sepertinya aku sudah diciptakan baik hati," gerutu Alex yang masih didengar Alessa. Wanita itu menjambak rambutnya kuat, kemudian mendorong kepalanya hingga ia terhuyung ke samping.

"Aku serius!"

Alex berdecak pelan. "Sekali kukatakan tidak, tetap tidak. Berhenti bertindak kekerasan padaku!" peringatnya ketika melihat tangan kanan Alessa terangkat di udara. "Singa bar-bar tetaplah singa bar-bar. Sikap manisnya sebatas kamuflase untuk mengelabui mangsa sebelum diterkam." Ia kembali menggerutu sembari merebahkan tubuh membelakangi Alessa di ranjang.

"Siapa yang menyuruhmu tidur di atas ranjang?!"

Alex menulikan pendengaran, memilih mengubur dirinya dalam selimut tanpa mengindahkan Alessa yang berdecak di belakangnya.

"Alex ...."

Pukulan-pukulan kecil melayang di punggungnya. Alex berdesis pelan, sebelum membuka selimut dan berbalik. Dalam sekali sentakan, ia menarik Alessa hingga terjatuh di dadanya. Kaki Alex lantas membelit tubuh wanita itu agar tidak banyak bergerak. "Apa sulitnya diam dan tidur saja, Sandra? Aku bukan samsak tinjumu," bisiknya tepat di telinga Alessa. Membuat wanita itu menaikkan bahu kegelian.

CHASING Over the LIMITS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang