Part 15

2.1K 184 21
                                    

Bukan double update. Part 14 sengaja diunpub soalnya partnya kepotong  cuma sampai sini ....

 Part 14 sengaja diunpub soalnya partnya kepotong  cuma sampai sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Leave your vote and comments if you like this part :3

Happy reading!

*

*

*

Playlist : I miss you, I'm sorry -- Gracie Abrams

***

The Rink at Rockefeller Center. Manhattan, New York City. 10.00 AM.

Sampai di gelanggang selucur es yang berada di jantung kota Manhattan, Alex menggandeng Louis turun dari mobil, kemudian disusul Alessa. Mereka membeli tiket, sebelum masuk ke arena ice skating sepanjang 122 kaki dengan lebar 59 kaki yang sudah dipenuhi pengunjung.

Louis tidak berhenti memekik senang dengan tatapan berbinar saat kedua kakinya yang terpasang sepatu roda menginjak lantai es, sedangkan Alessa masih mempertahankan raut datar dan tak acuh.

"Louis!" seru Alessa ketika Alex melepaskan pegangan tangan dan membiarkan putranya berseluncur di lantai es sendiri. Dengan dada berdegup kencang, ia melayangkan tatapan tajam ke arah pria dewasa di sampingnya. "Apa kau gila?! Louis masih kecil, butuh pendamping ...."

Alex terkekeh. Tangannya bergerak menepuk kepala Alessa dan langsung ditepis. "Louis sudah pandai bermain ice skating, bahkan sejak umurnya masih dua tahun lebih. Tenang saja. Ia tidak akan terjatuh," jawab pria itu seraya tersenyum jahil. "Justru kaulah yang seharusnya dipertanyakan, apa kau butuh pendamping---"

"Aku bisa bermain tanpa didampingi siapa pun, terutama kau!" sentak Alessa, lalu berjongkok, memasang sepatu roda di kakinya sendiri, sesekali melirik Alex yang setia memandangnya geli dan meneguk ludah. Sial. Alessa harus membuktikan ucapannya jika tidak ingin ditertawakan pria sinting itu. "Kau lihat ini, aku bisa berdiri tanpa pegangan."

Sebelah alis Alex naik. Menunggu perempuan itu melangkah dengan bibir berkedut-kedut. Tanpa dijelaskan pun ia tahu, Alessa hanya gengsi mengaku bahwa sebenarnya tidak bisa bermain ice skating sendiri, terbukti dari wajahnya yang mulai memucat. "Kenapa tak kunjung meluncur?" tanyanya setelah beberapa saat menatap Alessa yang masih terdiam di tempat.

CHASING Over the LIMITS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang