Kemarin kepencet wkwk... yang ini beneran update. Sori ya, gak berniat PHP. Hehehe
*
Leave your vote and comments if you like this part :3
Happy reading!
*
*
*
Playlist : Midnight -- Alesso ft. Liam Payne
* * * *
Alexander's penthouse. Manhattan, New York City. 10.00 PM.
Alessa melihat jam dinding---yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam---sekali lagi, lantas menghela napas lelah. Alex belum memunculkan batang hidungnya. Pria itu tak mengatakan apa pun sejak pulang dari mansion utama Williams dan langsung pergi setelah mengatar ia dan Louis ke penthouse. Alessa tidak tahu apa yang telah terjadi. Alex begitu menutup diri sejak semalam.
Ia mencoba fokus pada televisi layar datar yang sedang menampilkan acara komedi, tetapi gagal. Jantungnya terus berdebar-debar cemas, kulitnya mendadak berkeringat dingin ketika kemungkinan-kemungkinan buruk berputar di kepala. Alessa memijat pelipis pelan, kemudian beranjak hendak mengambil ponsel di atas meja---tempat keramik hiasan berada---saat mendengar gumaman parau disertai langkah kaki kecil mendekat.
"Mummy."
Ia mengurungkan niat, memilih mendekati putranya yang berdiri di undakan tangga terakhir, sedang mengucek-ucek mata.
"Kenapa bangun, hm?" tanyanya lembut seraya merendahkan tubuh.
"Haus."
Alessa tersenyum, lalu mengusap-usap kepala Louis sayang. "Ayo ke dapur, Mum ambilkan minum."
"Mau air sapi, Mum," ujarnya, mendongak dan langsung mendapat anggukan serta senyum geli Alessa.
Wanita itu menggandeng tangan Louis menuju dapur. Ia mengangkat tubuh mungil anak itu agar duduk di kursi bar, sebelum bergerak membuatkan segelas susu cokelat kesukaan Louis. Setelah selesai, Alessa kembali dan menemukan anak itu sedang meletakkan kepala di lipatan tangan di atas meja bar.
"Sayang?" Louis mendongak. "Ayo Mum antar ke kamar," kata Alessa, lantas membawa tubuh Louis ke dalam gendongan.
"Di mana daddy, Mum?" lirih bocah dalam balutan piayama beruang itu sambil terkantuk-kantuk di pundak Alessa.
"Daddy belum pulang, Sayang." Mereka sampai di depan kamar. Alessa sedikit kesulitan membuka pintu dengan satu tangan menggendong Louis, serta membawa segelas susu hangat. "Sayang, tolong dorong pintunya. Tangan Mum tidak bisa."
Louis melaksanakan ucapan Alessa tanpa membantah. Perempuan itu menurunkan Louis di atas ranjang, kemudian duduk di tepiannya. Alessa membantu Louis menghabis susu dalam gelas, lalu menyelimutinya dan mengusap-usap kepala anak itu penuh kasih sayang.
![](https://img.wattpad.com/cover/229367764-288-k899440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING Over the LIMITS [COMPLETED]
Romance#2 The Eagle Five Series | Bisa dibaca terpisah _____________________________________ Alexander adalah pria menawan dengan sejuta pesona dan senyuman. Kehadiran Alessa membuat hidupnya terasa sempurna, meski masih ada sedikit perasaan kosong di hati...