Tinggalkan jejak untuk cerita ini yah:)
Vote atau coment akan membuatku semakin bersemangat untuk up cerita ini:).
.
.
.
.
(Kantin)
"Alice yah, apa kau bisa membuat tatapan tatapan mengerikan itu menjauh dari kami, aku tidak menyukainya." ucap Rose melihat kearah orang orang yang melihat kearah dirinya dengan tatapan tajam.
"Ya Alice, mereka selalu melihat kami berdua seperti penjahat jika bersamamu, padahal mereka sudah tau jika kita hanya bersahabat." sambung Jiso.
Alice menaikan satu alisnya, kemudian tatapannya beralih kearah orang orang yang menatap Jiso dan Rose. Dengan cepat ekspresi mereka berubah drastis, mereka malah tersenyum saat Alice melihatnya.
"Ah aku juga sudah sedikit lelah meladeni mereka, tapi aku masih tetap ingin bersenang senang." Alice mengambil jus miliknya dan meminumnya.
Jiso menghela nafasnya kasar, sebenarnya dia tak suka melihat Alice seperti ini, tapi jika dia menetang ucapan Alice, yang ada Jiso dalam masalah.
Mau tidak mau Jiso hanya menuruti ucapan Alice"Alice apa kau mau ini, ah maksudku apa kau mau kencan, ah maksudku makan malam denganku nanti." seorang gadis datang tiba tiba dengan bunga dan coklat di tangannya.
Aksi gadis itu membuat semua orang berdiri dan menatapnya tajam, gadis itu tak takut, dia hanya ingin mengungkapkan isi hatinya yang di simpan selama ini.
Alice tersenyum manis, senyumannya mampu membuat semua mematung, Alice benar benar membuat semua orang terhipnotis.
"Ah makasih, tapi maaf lain kali aku akan kencan denganmu, berdua di malam yang indah." ucap Alice sedikit berbisik di telinga gadis itu.
Kedua mata gadis itu seketika terbelalak, bulu kuduknya berdiri bahkan sekarang dia hampir pingsan.
"Hei gadis jalang pergilah dari sana, Aliceku takan mau denganmu." ucap orang yang duduk di dekat Alice, semua orang sekarang semakin menyoraki gadis itu.
Gadis itu berdiri dan sekarang tak berani menatap Alice, "Aku akan menunggu harinya Alice, ini untukmu." gadis itu memberi bunga dan coklat itu pada Alice kemudian dia berlari sambil menyembunyikan pipinya yang memerah.
Alice hanya menggeleng pelan dan meletakan pemberian gadis itu di kursi sebelahnya. Setelah itu Alice kembali menikmati makanannya.
"Untuk ke 356 kali kau menggoda orang orang yang dekat denganmu, sebentar lagi siapa yang akan kau goda lagi Alice ya." ujar Rose menyeruput jus jeruk miliknya.
Alice tersenyum smirk, dirinya benar benar terlihat sangat angkuh dan percaya diri.
"Ku pikir hari ini akan ada 10 orang yang mengatakan cinta padaku."
"Sungguh? Aku pikir akan lebih." Jiso mengambil stick kentang yang ada di hadapan Alice.
Jiso memakannya dengan lahap tanpa memperdulikan keadaannya yang menjadi sorotan mata lagi.Ketika Jiso sedang asik memakan stick kentang, dirinya di kejutkan dengan kehadiran Jennie di samping Alice.
"Mm maaf, apa aku boleh duduk di sini?" tanya Jennie.
Jiso membulatkan matanya, kehadiran Jennie membuatnya sedikit tersentak, Jennie akan mendapat masalah jika duduk di sebelah Alice.
Jiso menggeleng dengan cepat, "Jennie yah, ah kau tidak perlu duduk disitu, ayo ikut aku kita cari tempat lain saja." Jiso menarik tangan Jennie untuk pergi dari tempat itu, Jiso hanya tak ingin jika sepupunya ini dapat masalah dalam sekolahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE
Novela JuvenilWarning!!! GxG 🔞🔞 (Bijaklah memilih cerita) Rank #1 Chaeso (19/08/2020) #26 anaksma (28/08/2020) #21 getaran (26/08/2020) #15 keren (28/08/2020) #11 jk (28/08/2020) #40 chaelisa (20/08/2020) #24 ganteng (28/08/2020) #17 tampan (28/08/2020) #86 je...