Aku bakalan up cepat kalau kalian suport aku wkwkwkw:v
.
.
.
.Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk kelas yang tidak di hadiri oleh guru pengajar, seperti kelas XII-B yang sekarang menjadi sangat merdeka ketika guru pengajar matematika mereka tidak dapat hadir.
Sekarang kondisi kelas sudah sangat berisik, beberapa orang mencari kesibukan sendiri, ada yang bermain di lapangan, pergi ke kantin, bolos ke rooftop dan 0,1% pergi ke perpustakaan untuk belajar, dan orang yang pergi ke perpustakaan itu adalah Jennie.
.
"Alice kau mau kemana? Ayo ke kantin, perutku sudah sangat lapar." ujar Rose menarik tangan Alice.
"Perutmu selalu saja begitu Chaeng, tak pernah berhenti lapar." ucap Jiso yang tengah memainkan ponselnya.
Rose mendengus pelan lalu melayangkan satu pukulan di kepala Jiso.
"Yaaa, sakit tau."
Rose tak menghiraukan keluhan Jiso, hanya bibirnya saja di manyunkan.
"Chaeng ah, aku mau ke tempat latihan saja, aku mau istirahat disana." Alice mencoba melepaskan pegangan Rose.
Rose mengerucutkan bibirnya, sedangkan Jiso malah tertawa ketika Alice menolaknya.
"Chaengku, mari ke kantin, aku tak ingin cacing di perutmu menangis karena tak mendapat asupan dari mommynya." ujar Jiso merangkul Rose.
Rose membuang pandangannya, pasalnya Jiso mengatakan kalimat itu penuh dengan sebuah ledekan untuknya.
Alice hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Rose yang menggemaskan, Alice langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Rose dan mengecup singkat pipi Rose.
"Jangan cemberut gitu, bibirku tergoda melihatnya." goda Alice.
Pipi Rose seketika merona merah, seperti ada kupu kupu berterbangan di perutnya.
"Aigo, wajahmu menjadi tomat Chaeng." ledek Jiso lagi dengan tawa khasnya.
Rose yang tadinya baper di buat Alice malah menjadi kesal ketika Jiso meledeknya kembali.
"Baiklah aku tinggal dulu, Jiso ajak dia ke kantin, nanti aku yang bayar semuanya." ujar Alice bergegeas meninggalkan kelas.
Alice berjalan menuju tempat latihannya, ruangan khusus untuk anak eskul taekwondo.
.
"Pssttt Jennie, Jennie." seseorang memanggil Jennie dari ambang pintu. Jennie yang merasa dirinya di panggil mencari sumber suara itu, terlihat Irene sedang melambaikan lambaikan tangannya.
"Sini." panggil Irene lagi, Jennie menaikan satu alisnya, matanya melihat ke arah penjaga perpustakaan lalu berjalan perlahan.
"Kenapa kau berdiri di situ? kenapa tidak masuk?" tanya Jennie sekarang sudah di koridor perpustakaan.
"Ah, aku malas jika masuk ke dalam sana, tempat itu seperti keramat untukku."
Jennie menautkan kedua alisnya, "Lalu apa yang kau lakukan?"
"Aku ingin mengajakmu meninggalkan tempat yang membosankan itu, aku yakin dirimu sangat bosan."
"Tidak." jawab Jennie mantap.
"Ayolah Jennie, waktu seperti ini jarang ada untuk kita, otakmu takan bodoh jika tak belajar hari inikan? Masih banyak stok kepintaran terlihat di sana." Irene menunjuk ke kening Jennie.
![](https://img.wattpad.com/cover/229763730-288-k764229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE
Teen FictionWarning!!! GxG 🔞🔞 (Bijaklah memilih cerita) Rank #1 Chaeso (19/08/2020) #26 anaksma (28/08/2020) #21 getaran (26/08/2020) #15 keren (28/08/2020) #11 jk (28/08/2020) #40 chaelisa (20/08/2020) #24 ganteng (28/08/2020) #17 tampan (28/08/2020) #86 je...