30. Gak Sabaran

5.6K 443 125
                                    

Oke makasih buat 40K nya:) mimin senang banget, gak nyangka:")

.
.

Target kali ini mimin kurangi jadi 140 wkwkw
Ini partnya sikit, gk panjang kayak biasanya, mimin tau target kemarin belum kesampaian tapi Mimin gk mau aja bikin orang nunggu" wkwkw, (Sok iyah lu min)

Nah jadi jangan lupa vote dan spam coment, mimin suka liat coment gila kalian wkwkwk.

.
.

Enjoyyyy




Sudah 3 hari Lisa di rawat dan Jennie selalu menemani nya, Jennie selalu membantu semua kebutuhan yang di perlukan Lisa.
Jennie sudah seperti seorang istri untuk sang suami.

Lisa ternyata jatuh sakit karena kondisi tubuhnya yang melemah karena terlalu menginginkan obat obatan yang seharusnya tak di konsumsinya.

Dan tentang obat obatan itu sudah terungkap, orang yang menyuruh memberinya adalah ayahnya Lisa, Mr Manoban. Dia sengaja memberikan obat obatan itu agar Lisa tidak mengingat semua hal di masa lalunya, termasuk Jennie.

Tapi ternyata takdir berkata lain, Lisa masih tetap bersama dengan Jennie walaupun terkadang harus ada rintangan yang mereka lewati.

Hari ini Lisa sudah boleh pulang ke rumah, kata dokter kondisi nya sudah mulai membaik sekarang.

"Apa kau yakin tak ingin ikut dengan mommy?" Tanya Suhnie untuk kesekian kalinya.

Lisa menggeleng, "Ani mom, jika aku pergi aku takut melupakan Jennie lagi." Lisa melirik kearah Jennie yang berada di sebelahnya.

Suhnie juga melihat kearah Jennie, dia tersenyum tipis. Suhnie sudah merestui hubungan Lisa dan Jennie tapi Suhnie masih berharap jika Lisa nantinya menikah dengan seorang pria. Tapi jika itu tidak terjadi, yasudah lah Suhnie tak bisa melarang anak kesayangan nya ini lagi.

"Baiklah, mommy pergi dulu. Kamu jangan lupa makan, jaga kesehatan juga." Ujar Suhnie mengecup kening Lisa.

Lisa mengangguk, "Ne mom, mommy juga berhati-hatilah disana."

Suhnie mengusap puncak kepala Lisa, setelah itu Suhnie memgambil tas bawaannya.

"Jaga Lisa jangan sampai dia kenapa kenapa." Ujar Suhnie pada Jennie.

Jennie membungkuk badannya, "Aku akan menjaga Lisa sebisa mungkin, ibu."
Suhnie tersenyum mendengar itu setelah itu dia pergi dari ruangan meninggalkan Jennie dan Lisa.

"Apa kau benar benar membiarkan ibumu pulang sendiri?" Tanya Jennie ketika Suhnie sudah pergi.

Lisa menepuk tempat kosong di sebelahnya, menyuruh Jennie untuk duduk disana.

"Mommyku hanya mengurus perusahaan itu, setelah itu dia akan kembali kesini." Ujar Lisa langsung memeluk Jennie.

Lisa menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jennie, aroma badan Jennie sangat wangi, Lisa menyukainya.

"Apa kita akan pulang ke apartemen mu?" Tanya Lisa mendongak.

"Ani, kita akan kerumah lamaku."

"Wae?"

"Kau butuh ketenangan Lisa, dan di apartemen ku ada Jiso. Aku yakin kau takan tenang disana."

Lisa terkekeh mendengarnya, "Kau ingin aku tenang atau kau ingin berdua denganku?" Goda Lisa.

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang