13. Ungkapan +

11.9K 478 41
                                    

Adegan panasnya baru sikit ni, masih plus 1:v
Btw jangan lupa vote dulu oke:)

.
.
.
.

Beberapa orang sedang masuk kedalam mini market yang sering di kunjungi oleh beberapa orang setiap harinya.

Terlihat seorang gadis remaja dengan cekatan melayani orang orang yang menghampiri mini market itu, dengan senyum manis yang mengembang di pipinya, membuat orang orang yang masuk kesana enggan untuk keluar.

"Kamsamnida," ujar Lisa kepada pengunjung itu.

Yah kali ini Lisa sedang bekerja paruh waktu di mini market di dekat rumahnya ini.

Lisa ingin membantu ibunya, tapi walaupun dia sedang bekerja, Lisa tak lupa untuk belajar dan lihatlah sekarang dia sedang membaca catatan kecil yang selalu ia bawa kemana saja.

Tak

Seseorang meletakan dua ramen di atas meja kasir.

"Tolong di sedu dan di bawak ke meja depan." ucap seseorang itu.

Lisa mendongak sambil tersenyum, "Ba-, kau?"

Seseorang itu tersenyum ketika melihat wajah Lisa yang bingung, dia Jennie.

"Sedang apa disini?" tanya Lisa.

"Membeli ramen," jawab Jennie polos.

Lisa menatap ramen itu sambil tersenyum kecil.

"Kau kelaparan sampai beli dua?"

Jennie menggeleng cepat, "Untukmu satu dan untukku satu."

"Tapi aku sedang bekerja,"

Jennie mendengus pelan, pipi Jennie mengembung. Melihat tingkah Jennie yang menggemaskan membuat Lisa tidak bisa menahan senyumnya.

"Baiklah, nanti aku makan denganmu tunggu pekerjaanku selesai."

Kini Jennie mulai mengembang senyumnya lagi, Jennie mengangguk dan berjalan kearah meja yang ada di depan mini market itu, Jennie menunggu Lisa.

Jennie pov

Aku menunggunya disini, di depan mini market tempat dia bekerja. Sebenarnya aku tidak ikhlas melihat dia bekerja seperti ini, karena setiap ada pembeli yang datang, dia selalu menyuguhkan senyuman manis. Aku yakin orang orang yang melihat senyum Lisa akan jatuh hati padanya.

Dan sekarang terbukti, seorang pria tengah menggodanya disana.
Ku lihat pria itu melontarkan kata kata manis pada Lisa, walaupun terlihat di wajah Lisa tanda tidak suka, tapi Lisa masih menyuguhkan senyumannya, aku sedikit cemburu.

Setelah Lisa selesai bekerja, Lisa langsung keluar dari mini market itu dan menghampiriku.

"Lisa tunggu, angkat ini dulu baru kau boleh pulang." ujar seorang pria menunjuk 3 kardus padanya, Lisa mengangguk lalu mengangkat kardus yang sedikit besar masuk kembali ke mini market itu.

Aku menatap tajam kearah pria itu, apa dia tidak punya malu menyuruh seorang wanita untuk mengangkat barang barang berat? uh kesalnya.

Setelah selesai mengangkat 3 kardus dan bobot yang lumayan berat, Lisa keluar dengan keringat membasih wajahnya.

Lisa menghapus keringatnya  membuatku meneguk salivaku, dia terlihat sangat berkarisma.

Dia menghampiriku, "Maaf sudah membuatmu menunggu lama." ujarnya.

Aku mengerjap gerjapkan mataku sambil menggeleng, "Ani, tidak apa apa."

Dia tersenyum, setelah itu dia menarik tanganku pergi dari sana.

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang