Malam ini terasa sangat dingin sekali, angin malam bertiup dengan santainya hingga membuat kulit kulit yang terlihat pucat itu merasa menggigil.
Banyak kendaraan bermotor dan beberapa mobil yang berlalu lalang membuat pendengaran merasa terganggu.
Disinilah sekarang Lisa, duduk bersantai di balkon kamar bersama dengan Joy.
Tangan Lisa merasa sedikit gemetar, bukan karena udara yang semakin dingin, tapi karena pertanyaan Joy yang sejak tadi di lontarkan padanya.
"Kenapa diam saja? Jawab aku Lisa." ujar Joy untuk kesekian kalinya.
Lisa tetap diam tak menjawab, dia tak sanggup berbohong kepada sahabatnya ini.
Kediaman Lisa membuat Joy jengah, Joy menghela nafas kasar, "Fiks, kau mempunyai hubungan dengan Jennie." ucap Joy.
Kini kepala Lisa semakin menunduk mendengarnya. Dia tak siap kehilangan Joy, dia juga tak siap kehilangan Jennie.
"Kenapa Lis? Kenapa kau mengingkari janji kita?"tanya Joy.
Suaranya mulai serak, tangannya menggenggam jemari Lisa yang dingin."Mian Joy," kini Lisa mulai bersuara.
Bahu Joy mulai bergetar, isakannya mulai terdengar. Lisa mendongak melihat Joy yang tengah menangis.
"Jangan menangis, aku minta maaf Joy." ucap Lisa. Tangan Lisa menarik Joy kedekapannya. Rasa hangat tubuh Joy langsung menjalar ke tubuh Lisa.
Joy adalah sahabat baik Lisa sejak dulu, Joy satu satunya orang yang selalu bersama Lisa ketika semua orang membencinya.
Jadi sekarang Lisa tak ingin, satu satunya orang itu pergi meninggalkannya juga.
"Hiks hikss, kenapa Lis? Kau wanita, dia juga." isak Joy semakin keras.
Lisa mempererat pelukannya, tangannya mengelus lembut rambut Joy.
"Aku mencintainya Joy, aku sudah jatuh hati padanya."
Joy menggeleng dalam pelukan Lisa, kini Joy melepaskan pelukan Lisa. Matanya menatap Lisa, "Berhenti mencintainya Lis, ini salah."
"Tapi Jo-"
"Ibumu takan menyukai ini Lis, dia percaya padamu. Jangan buat kepercayaannya hilang." ujar Joy lagi.
Lisa memejamkan matanya, rasanya sangat sakit menerima realita seperti ini.
Joy benar, ibunya takan merestui hubungan seperti ini, tapi mau bagaimana. Dia mencintai Jennie, dia sudah jatuh kedalam lubang yang amat dalam karena ulah wanita yang ia temui pertama kali saat ia merasa dirinya benar benar tak layak berbicara dengan orang lain.
"Lis, kumohon jangan seperti ini. Ada aku yang selalu bersamamu, apa itu masih kurang? Kau bisa dekat dengan Jennie, tapi jangan seperti ini. Ini salah Lis,"
Joy mengguncang guncang tubuh Lisa yang tetap diam, bibir Lisa tak mengeluarkan sepata katapun. Dia memejamkan matanya, sepertinya dia mencoba berfikir dengan jernih.
Joy melepas genggamannya, bibirnya tersenyum tipis. Kemudian Joy berjalan kearah kamarnya, duduk di sisi ranjang.
"Kau ingatkan apa perjanjian kita, tetaplah hidup normal apapun alasannya, jika tidak salah satu di antara kita akan pergi." ucap Joy.
Mata Lisa langsung terbuka, dia langsung mendekati Joy, "Apa maksudmu?"
Joy menatap Lisa, mata indahnya mulai memerah.
"Kau harus bisa memilih Lis, hidupmu sebelumnya atau sekarang. Kau juga harus bisa menerima resiko dari pilihanmu Lis," ujar Joy kemudian beranjak pergi dari kamarnya meninggalkan Lisa yang terdiam mematung disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
ICE
Novela JuvenilWarning!!! GxG 🔞🔞 (Bijaklah memilih cerita) Rank #1 Chaeso (19/08/2020) #26 anaksma (28/08/2020) #21 getaran (26/08/2020) #15 keren (28/08/2020) #11 jk (28/08/2020) #40 chaelisa (20/08/2020) #24 ganteng (28/08/2020) #17 tampan (28/08/2020) #86 je...