22. Hancurr 😣

5K 372 71
                                        

Lisa masuk kedalam rumahnya, pintunya tidak terkunci bahkan sedikit terbuka, tidak biasanya seperti ini.

Lisa membuka pintu itu perlahan dan memasukan kepalanya terlebih dahulu.

Lisa mengintip, apakah ada pencuri yang masuk? Karena biasanya pintu rumahnya selalu tertutup walaupun Suhnie ada di rumah.

"Mom," panggil Lisa sambil berjalan mengendap ngedap.

Lampu ruang tengah menyala terang, bahkan lampu kamarnya juga menyala.

Lisa meletakan sepatunya di atas rak kemudian berjalan kearah kamarnya.

Lisa mendorong pintu kamarnya, disana terlihat sosok wanita parubaya tengah duduk di sisi ranjang dengan kepala menunduk.

Lisa membulatkan matanya ketika wanita parubaya itu mengeluarkan isakan.

"Mom," ujar Lisa berlari kearah Suhnie.

Lisa langsung menegakan badan Suhnie dan memeluknya.

"Mom, mom. Wae mom?" tanya Lisa panik.

Suhnie menangis, matanya sudah bengkak. Pasti dia menangis sejak tadi.

Lisa menghapus air mata Suhnie, "Mom, kenapa? Kenapa mommy menangis?" tanya Lisa, kini Lisa juga hampir ikut menangis. Melihat orang tua kita seperti ini, siapa yang tidak terbawa suasana?

Suhnie diam, tangannya mulai melepaskan pegangan Lisa, hal itu membuat Lisa membulatkan matanya.

"Mom,"

"Jangan panggil aku mommy lagi, kau bukan anakku!" ujar Suhnie bersamaan dengan tangisnya.

Bibir Lisa kaku, tenggorokan mendadak kering. Tangannya gemetaran, jantungnya terasa sakit. Ada apa ini?

"Mo- mom,"
Lisa mencoba meraih tangan Suhnie, tapi dengan cepat Suhnie menepisnya.

Lisa tak bisa berkata kata lagi, ada apa sebenarnya.

"Kau," tunjuk Suhnie ke wajah Lisa, "bukan anakku lagi. Kau sudah membuat kepercayaanku hilang!" ujar Suhnie tajam.

Matanya memerah, suaranya juga mulai serak.
Lisa menggelengkan kepalanya, dengan cepat ia memeluk mommynya.

"Mom, mom. Apa salah Lisa mom, kenapa mommy seperti ini?" sekarang tangis Lisa pecah.
Lisa merasa takut, takut jika sewaktu waktu dia kehilangan mommynya.

Suhnie mendorong tubuh Lisa hingga membuat Lisa jatuh ke lantai.

Suhnie meneguk salivanya, ini sangat sulit tapi Lisa telah membuat dirinya merasa bahwa ia gagal menjadi seorang ibu.

"Mom hiks," isak Lisa.

"Kenapa Lisa kenapa?"

"Kenapa kau menyukai perempuan?"

"Kenapa kau jatuh cinta pada wanita itu?"

"Kau wanita Lisa, kau tidak bisa bersama dengannya!"

Kini Suhnie berteriak keras, anak satu satunya, anak kesayangannya, anak yang selalu ia banggakan kini telah menghancurkan semuanya. Rasanya sakit, dia tidak menginginkan jika anaknya seperti ini.

Suhnie adalah salah satu dari jutaan ibu yang masih menginginkan anaknya hidup dengan keadaan normal nanti.
Suhnie menginginkan anaknya ini kelak akan memiliki keluarga yang normal.

Lisa yang tersungkur di lantai tak tau mau berbuat apa lagi. Mommynya sudah tau, dan mommynya marah. Apa yang harus dia lakukan?

"Mom, mommy salah paham." ujar Lisa mencoba berbohong.

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang