ICE

25. Ice cream jalan jalan, ice cream jalan

Sesuai janji mimin

.

Btw bp comeback loh gais, klen gak nonton Mv nya?
Mimin agak sedih karna banyk yang protes sm pembagian partnya:')
Banyak yg kecewa karna Jichu dapat pembagian lagunya sedikit, mimin juga sih tapi mimin tetap ngehargai perjuangan mereka, jarang" mereka cb 2 kali setahun gini:)

Doain aja cb lain kali lebih wauw, btw jangan lupa streaming gais:v lagunya enak bangettttt, apa lagi mv nya, bikin mata jrengg:v awoakwok

.

Yaudah ini aku buat part spesial karna blackpink cb
Buat ceritanya sih yg spesial, tapi karna kosa katanya lebih 3700 kata makanya mimin bang spesial wkwkwk

.
.
.

Jangan lupa vote

.
.
.

Enjoyyyyy

Hari hari Jennie di lewati tanpa seorang Lisa. Rasa perih dan kerinduan masih sering di rasakan seorang Jennie.

Sekarang sudah tiga tahun dia tidak bertemu Lisa, kelulusan SMA yang ia nanti nantikan akan melewatinya dengan orang yang ia cintai harus pudar.

Hubungan yang masih terbilang singkat itu ternyata sangat sulit di lupakan, kenangannya dengan Lisa masih sangat kuat berlari lari di pikirannya.

Jennie sering uring uringan jika mengingat Lisa, dia sering menangis di kamarnya hingga matanya sembab.

Jennie juga masih sering datang kerumah Lisa walaupun dia tau tidak ada penghuni lagi disana.

Jennie merindukan sosok Lisa, dia menginginkan Lisa kembali. Lisa nya yang dingin, dia merindukannya. Sang manusia es yang bisa merubah cerita hidupnya 180°.

Sekarang Jennie tengah duduk bersantai di depan tokoh buku dengan secangkir kopi dan seorang pria di hadapannya.

Yah pria, pria yang ia temui 3 hari setelah kepergian Lisa ke Jepang.

Pertemuan yang singkat tapi menjadi permulaan untuk pertemuan panjang.

Dulu saat Jennie tengah menunggu bus di halte, seorang pria datang menghampirinya, dia berdiri tepat di sebelah Jennie.

Flasback

Sore ini Jennie menunggu bus di halte, Jennie baru saja pulang dari latihan eskul.

Karena supir pribadinya tak bisa menjemputnya dan Jiso sedang pergi bersama Rose, mau tidak mau Jennie harus merelakan dirinya berhimpit himpitan dengan orang orang di dalam bus nanti.

Andaikan saja Lisa ada di sini, Jennie yakin Lisa akan menjaganya dari orang orang yang berbuat nakal padanya nanti di dalam bus, ah Jennie benar benar merindukan Lisa.

Saat Jennie tengah menunggu bus, seorang pria berlari kearahnya dan berdiri tepat sampingnya.

Jennie hanya menoleh sekilas, setelah itu Jennie mengambil jarak dari pria itu. Dia harus berhati hati. Pria itu hanya tersenyum tipis pada Jennie.

Lima belas menit berlalu, akhirnya bus datang. Jennie naik ke dalam bus, ternyata tidak padat, Jennie bernafas legah.

Jennie mengambil tempat dan duduk paling belakang.