27. Dia bukan Lisa

5.2K 418 123
                                    

Maaf jika Part ini membosankan

.

Terimakasih sudah mampir

.

Aku kehabisan ide

Vote dulu :v

.

Enjoyyyy

Jennie berjalan menelusuri koridor kampus. Tangannya bertengker dalam saku hodie miliknya.

Sekarang suhu udara cukup dingin, mungkin sebentar lagi akan turun salju.

"Jennie, tunggu aku." ujar seseorang dari belakang Jennie yang tengah berlari kearahnya.

Jennie menghela nafasnya, dia benar benar sangat muak dengan orang itu. Jennie melangkahkan kakinya lebih cepat.

"Yak Jennie Kim, apa kau tuli." ujar orang itu langsung menarik tangan Jennie.

Jennie menepisnya, "Apa mau mu? Tak bisakah kau tak mengganggu hidupku sehari saja." ucap Jennie sangat jengah.

Jennie menghirup oksigen sebanyak mungkin, kepalanya pusing melihat orang di hadapannya ini.

"Yak kenapa kau mengatakan itu? Seharusnya sekarang kau bersamaku, kau lupa kejadian itu? Disini aku akan bertanggung jawab."

"Aku tak menginginkan tanggung jawabmu, Alice. Jadi kumohon jangan ganggu diriku," Jennie membalikan badannya hendak pergi tapi lagi lagi Alice menahannya.

"Kenapa kau sangat keras kepala Alice! Lepaskan aku!"

"Kau milikku Jennie Kim, hanya mikikku."

Bugh

Sebuah bola melayang tepat di kepala Alice membuat Alice menggeram.
Alice berbalik dan menatap orang yang melempar bola itu padanya.

"Kenapa kau masih mengganggunya hm? Bukannya sudah kukatakan dia sekarang milikku?" ujar Mino yang kini berjalan santai ke arah mereka.

Alice memancarkan tatapan menusuk pada Mino. Dia tak suka pria ini, apa dia juga perlu menyingkir pria ini seperti dia menyingkirkan Lisa?

"Jennie tak mungkin menyukaimu, dia tak tertarik dengan pria sepertimu."

Mino menaikan satu alisnya, kini dia melirik kearah Jennie dan berjalan kearahnya.
Tangan Mino mulai merangkul Jennie membuat Jennie sedikit terkejut,
"Benarkah? Baiklah mari kita tanya pada Jennie." Mino menatap Jennie, "Kau menyukaiku?" tanya Mino.

Jennie terdiam seribu bahasa, mengapa Mino mengambil kesempatan di waktu seperti ini. Jennie meneguk salivanya, dia takut menjawab.

"Lihat, sudah kukatakan dia tak menyukai pria sepertimu. Dia lesbian paboya," ujar Alice tersenyum miring.

Mendengar kalimat Alice, Jennie langsung menatapnya tajam. Jennie tak lesbian, dia pernah menyukai wanita tapi dia bukan lesbian. Karna Jennie hanya menyukai Lisa saja, jika tak ada Lisa maka dia takan mau menyukai wanita lagi.

Jennie semakin menajamkan matanya pada Alice, "Aku menyukai Mino, dia sekarang kekasihku. Dan kau, jangan pernah ganggu diriku lagi." ujar Jennie tersulut emosi.

Mino dan Alice terbelalak tak percaya dengan ucapan Jennie.
Ada ribuan kupu kupu menggelitiki perut Mino, sedangkan Alice ada jutaan jarum yang menusuk hatinya.

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang