Klik tombol vote di pojok kiri kalau kalian suka ceritanya :)
.
.
."Lisa pulang."
Lisa membuka sepatunya di ambang pintu, lalu menentengnya masuk kedalam.
Lisa meletakan sepatunya di rak kemudian berjalan menghampiri Suhnie yang sedang sibuk dengan beberapa desain baju disana.
Lisa memeluk Suhnie dari belakang lalu menghirup aroma badan Suhnie, "Mommy sudah makan?" tanya Lisa mempererat pelukannya.
Suhnie tersenyum, tapi tangannya masih sibuk dengan desain baju-baju yang berserakan di atas meja itu.
"Ne, mommy sudah makan tadi. Kau makanlah sana," suruh Suhnie sambil mencoba melepas pelukan Lisa.
Lisa melepaskan pelukannya, kemudian membalikan tubuh Suhnie dan mengecup pipinya.
"Oke Mommy." ujar Lisa lalu berlari kecil ke dalam kamar. Suhnie hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku anak gadisnya yang mulai meranjak dewasa ini.
Lisa masuk kedalam kamar, ia membersihkan badannya karena sekarang ia sudah merasa sangat lengket.
Setelah selesai membersihkan badan, Lisa keluar dari kamarnya dan menuju kearah ruang makan.
Di meja makan sudah terdapat beberapa makanan yang membuat Lisa tergiur.
Lisa langsung cepat melahap makanan itu.
"Mom, apa mommy masih bekerja di cafe seberang sana?" tanya Lisa masih dengan kegiatan makannya.
"Ne, emang kenapa sayang?" tanya Suhnie.
"Berhentilah bekerja disana mom, ambilah satu pekerjaan saja. Mommy akan kelelahan jika seperti itu, aku akan membantu mommy mencari uang." ujar Lisa. Kini Lisa berhenti mengunya, matanya menuju kearah Suhnie yang masih mengurus desain baju baju itu.
"Mommy tidak kelelahan Ice, mommy juga tidak ingin kau bekerja disaat ini. Tugasmu saat ini adalah belajar, okey." Suhnie tersenyum manis kearah Lisa.
Lisa hanya menghela nafasnya pelan. Mommynya takan mau di ajak kompromi jika mengenai hal ini. Dia akan selalu bersikeras menolak ucapan Lisa jika soal pekerjaan.
Lisa terdiam sejenak, tiba tiba terlintas di benatnya tentang penawar dari Jennie tadi.
"Jika aku jadi guru musik Jennie, apa dia akan memberiku upah?" guma Lisa.
Lisa menggeleng pelan, "Ais, apa aku harus meminta upah padanya? Itu sama saja aku tidak ikhlas." guma Lisa lagi.
Sekarang Lisa menatap lurus kedepan, otaknya berpikir keras apa yang harus ia lakukan.
Apa aku bisa menjadi guru musik Jennie?
.
.Lisa berjalan melewati beberapa rumah, kakinya terus melangkah menuju ke suatu tempat yang ingin ia kunjungi sekarang.
Lisa mengambil satu potongan kertas di sakunya, "Benarkan ini rumahnya?" ujar Lisa sambil membaca alamat yang tertera di potongan kertas itu.
Lisa mencocokan nya kembali, setelah Lisa yakin bahwa alamatnya benar, Lisa memberanikan diri memencet tombol bel yang ada disana.
Ting tong
Lisa menunggu beberapa menit, setelah itu pintu rumah terbuka dan menunjukan seorang gadis tak asing di mata Lisa keluar dengan baju kebesaran dan celana pendek.

KAMU SEDANG MEMBACA
ICE
Novela JuvenilWarning!!! GxG 🔞🔞 (Bijaklah memilih cerita) Rank #1 Chaeso (19/08/2020) #26 anaksma (28/08/2020) #21 getaran (26/08/2020) #15 keren (28/08/2020) #11 jk (28/08/2020) #40 chaelisa (20/08/2020) #24 ganteng (28/08/2020) #17 tampan (28/08/2020) #86 je...