12. Hadiah Lisa

6.5K 460 73
                                    

Vote dulu dong:)
Akan ku usahain buat up cepat:)

.
.
.

Jennie menggerjap gerjapkan matanya ketika cahaya menyilaukan masuk kedalam kamar.

Mata Jennie mulai terbuka, kepalanya di angkat lalu melihat kearah ruangan yang asing baginya.

"Ini dimana?" lirih Jennie.

Jennie pov

Aku melihat isi ruangan kamar yang asing saat aku terbangun. Ini bukan kamarku, aku ada dimana sekarang?

"Ini dimana?" lirihku.

Tiba tiba seseorang masuk kedalam kamar dengan seekor anjing berwarnah putih di dekapannya.

Aku melihat orang itu, seseorang yang membuatku hilang akal semalam.

"Baguslah kalau kau sudah bangun, cepatlah mandi lalu turun ke bawah, sebentar lagi kita akan sarapan." ujar Lisa setelah itu dia menutup pintu.

Aku melihat pintu kayu yang sudah tertutup, otakku kembali mengingat kejadian semalam.

Flasback

"Maaf." aku menundukan kepalaku.

Dia masih terdiam beberapa menit, setelah itu dia melepaskan jaket yang ia pake dan mengenakannya kepadaku.
Aku mendongakan kepalaku, melihat wajahnya yang tak bergeming.

Tangannya kini menarik diriku dari sana, aku mengikuti langkahnya, seperti biasa, dia berjalan sangat cepat bagiku hingga membuat diriku lelah.

Dia menoleh kearahku, melihat diriku yang sedikit sesak karena kelelahan, dia langsung menunduk.

"Naiklah." suruhnya, aku terdiam sejenak setelah itu aku naik keatas badannya.

Dia berjalan dengan pelan, degupan jantungku semakin kencang.
Kejadian tadi masih membuatku malu.

Sepanjang perjalanan kami hanya diam, dia terus berjalan tanpa ada sepata kata dari bibirnya.

Udara semakin dingin, kurasa karena ini sudah sangat larut sekali.

Aku menenggelamkan kepalaku di bahunya, mataku semakin sulit terbuka.

Semakin lama mataku semakin terpejam, aku tertidur.

Flasback on

.
.

Setelah selesai membersihkan badan, aku keluar dari kamar mandi.

Di ruang tengah, aku mendapati seorang wanita parubaya tengah membereskan makanan di atas meja.

Wanita itu melihat kearahku sambil tersenyum, "Ah, kamu sudah bangun. Kemarilah, kita makan bersama." ujar wanita parubaya itu.

Aku membalas senyumnya dan berjalan mendekatinya.
Aku menarik kursi dan mulai duduk.

Wanita itu terus tersenyum, senyumnya mirip sekali dengan Lisa. Apa dia ibu Lisa?

"Kau sudah memberi makan Kiyo?" tanya wanita itu ketika Lisa masuk kedalam rumah.

"Sudah mom,"  Lisa mengambil tempat di sebelahku.

"Baiklah, mari makan." wanita itu menyendokan nasi kedalam piring dan memberikannya kepadaku.

"Makanlah, maaf jika makanannya kurang enak." ujar wanita itu, aku menggeleng cepat, "Ani, ini sudah lebih dari cukup."

Lagi lagi dia tersenyum.

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang