18. Jealous ++

15.1K 507 45
                                    

Vote

.
.

Makasih buat yang udah ngevote 😘😘

.
.

"Lis, pulang nanti bareng yah. Temanin aku ke toko buku sebentar," Joy berjalan beriringan masuk ke dalam kantin bersama dengan Lisa.

Lisa menoleh kerah Joy sambil mengangguk, "Tapi ada syaratnya,"

"Apa?"

"Traktir aku beli buku komik," Lisa menaik naikan kedua alisnya sambil tersenyum.

Joy berdecak pelan, "Dasar, yaudah nanti aku beliin. Tapi cuman satu, aku tidak membawa uang banyak,"

Lisa menyengir lalu mengangguk mantap.

Setelah itu mereka duduk di salah satu tempat di kantin dan memesan makanan.

Mereka berdua makan dengan tenang nan damai sebelum beberapa orang masuk juga ke dalam kantin.

Hanya hitungan detik, kantin kini sudah penuh. Bahkan Somi sekarang sudah ada di hadapan Lisa.
Somi duduk di sebelah Joy.

Sejak tadi, Somi melirik kearah Lisa hingga membuat Lisa merasa sedikit heran.

"Ada apa? Kenapa sejak tadi kau melihati aku?" tanya Lisa heran.

"Ani, aku tidak melihatmu. Aku hanya melamun saja," Somi menggelengkan kepalanya, kini makanan di hadapannya mulai ia suapkan kedalam mulutnya.

Saat mereka bertiga sedang makan, keriuhan terjadi lagi di dalam kantin.

Seperti biasa, keriuhan itu terjadi dari tempat duduk Alice.

Semua mata tertuju ke arah Alice dan lima pria di hadapannya.

Mungkin akan terjadi perkelahian lagi, yang dimana Jennielah yang menjadi perebutannya.

"Jangan berani sentuh Jennie, tangan kotormu bisa merusak kulitnya." tajam Alice kepada Kai.

Kai menunjukam senyum smirknya, kini dia mendekati Jennie lalu merangkulnya.
Jennie yang mendapat perlakuan itu langsung memberontak, tapi Kai tetap bersikeras untuk di samping Jennie.

"Apa kau marah jika Jennie tak akan pernah menyukaimu Alice," ucap Kai memanas manasi Alice.

Alice menggepalkan kedua tangannya, sekarang dia tidak bisa mengontrol emosinya jika sudah menyangkut tentang Jennie.
Bahkan Jiso dan Rose yang sejak tadi menahannya tidak bisa menenangkan Alice.

Alice berjalan kearah Kai lalu melayangkan pukulannya. Tapi V dan Jungkook dengan cepat menangkap pukulan Alice.

Sekarang Alice di pegang V dan Jungkook. Alice sulit bergerak karena tenaga dua pria itu sangat kuat.

"Lihat, bahkan kau tak bisa menyentuhku lagi." ujar Kai dengan wajah angkuhnya.

Kini giliran Kai yang melayangkan pukulannya. Satu bogeman keras mendarat di wajah Alice dan perutnya.

Pukulan Kai membuat sudut bibir Alice terkoyak dan mengeluarkan darah segar.

Semua orang tersentak kaget, bahkan Jennie juga.

Jennie langsung berlari menghentikan Kai.

"Apa apaan kau," Jennie mendorong tubuh Kai dengan sekuat tenaga, lalu melepaskan Alice dari genggaman V dan Jungkook.

"Apa kalian tidak malu melawan seorang wanita hu?" teriak Jennie.

Kai tertawa renyah melihatnya, "Dia bukan wanita honey, dia hanya manusia jalang."

ICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang