Halooow gengs~👋
Kali ini aku nyoba pake bahasa semi baku, jadi kalo ada salah2 kata atau kalimat yang kurang bisa dimengerti, tolong dimaklumin yaa, aku juga masih belajar😅🙏Selamat membaca~😊💘
💫💫💫
Orang bilang, menjadi seorang pegawai bank itu adalah sebuah prestasi.
Bukan hanya terkenal dengan tes masuk yang cukup sulit, tetapi juga dibutuhkan penampilan yang menarik untuk memikat nasabah. Khususnya untuk para front liner.
Jika orang berpikir hanya tim marketing saja yang dituntut untuk mencari nasabah baru, itu salah.
Di zaman yang serba uang seperti sekarang, tentu semua pegawai bank dituntut untuk memenuhi target. Persaingan ketat, tingkat ekonomi rendah dan koneksi minim menjadi faktor terlibatnya semua karyawan bank dalam mencari nasabah untuk tetap bertahan dalam dunia finance ini.
Tak terkecuali elona, sebagai customer service, ia diwajibkan untuk menawarkan produk-produk bank kepada nasabah yang ia layani, seperti deposito, program tabungan berhadiah, dan berbagai jenis tabungan berjangka lainnya.
Menawarkan produk-produk tersebut bukanlah masalah. Namun dalam prosesnya, ada saja nasabah yang menyimpang.
Awalnya pura-pura bertanya tentang tabungan, tapi ujung-ujungnya malah minta nomor hape.
Ini adalah salah satu kesulitan banker wanita yang tidak banyak diketahui oleh orang awam.
Yang orang tau cuma
'halah teller kan kerjanya gampang, cuma ngitung duit'
'CS cuma modal ngomong doang, bisa dapet tips gede dari nasabah tajir'
Padahal dibalik itu semua, elona sudah pernah merasakan bagaimana rasanya direndahkan, dimaki dan dilecehkan secara verbal oleh nasabah selama 4 tahun menjadi front liner di salah satu bank swasta tempatnya bekerja.
The point is... tidak semua nasabah itu baik.
Setiap hari pasti ada saja nasabah yang merepotkan. Mulai dari ibu-ibu cerewet yang menyalahkan elona ketika tidak mengerti cara menggunakan mobile banking, sampai lelaki hidung belang yang diam-diam menggodanya.
Seperti sekarang, ia harus berhadapan dengan seorang berondong yang terus-terusan meminta nomor hapenya.
"Mbak, bagi nomor hapenya dong. Kedepannya saya bakal sering ngecek saldo nih. Kalo pake WA kan lebih gampang." Cowok itu tersenyum menggoda, seolah elona bakal tergoda.
Mana mungkin elona tertarik dengan cowok yang isi saldonya cuma ratusan ribu.
"Maaf, kalau mau ngecek saldo atau info lainnya tentang rekening mas dino, mas bisa langsung hubungi call center kita aja di 051-XXX-XXX." Elona menolaknya secara profesional.
"Ohh hmmm padahal saya pengen sekalian kenalan." Ujarnya sambil memikirkan cara lain. "Eh tapi kan temenan aja gapapa hehe. Rumah mbak di mana? Kapan2 hang out yuk? Nanti pulangnya saya anterin."
Mungkin karena masih muda, nasabah berondong itu tidak begitu peduli akan caranya yang salah dan tidak sopan, seperti mengajak teman sekelasnya jalan-jalan. Sedangkan mereka sebenarnya hanyalah dua orang yang tidak saling kenal.
Sudah terlalu sering elona menghadapi manusia seperti itu. Dan kalau sudah terlalu menyimpang, maka elona akan mengeluarkan jurus andalannya.
"Rumah saya jauh mas. Kalau untuk hang out, maaf saya gak bisa. Anak saya sendirian di rumah."