Wonwoo dan leo sebenarnya sudah bertukar nomor hape di rumah sakit waktu itu. Dan wonwoo juga sudah mendapatkan nomor hape elona dari leo, tapi ia belum berani mengirim chat pada elona.
Ia yakin 100% elona akan mengabaikan chatnya atau bahkan memblock WA nya.
Jadi wonwoo terpaksa bertanya kepada leo jam berapa ibunya pulang kerja. Dan leo secara terbuka membeberkan apapun yang ia tau tentang elona kepada wonwoo.
Leo sangat menyukai wonwoo karena wonwoo adalah orang pertama yang berusaha mendekatinya dengan tulus di saat orang-orang sibuk menghindari dirinya yang berbeda.
Wonwoo mendapat satu fakta baru dari leo setelah menumpang makan di rumah elona tadi malam. Mereka mendapat kesempatan berduaan di kamar leo saat elona sedang mandi.
✏mama sebenernya lagi gak diet om
"Hm? Jadi kenapa mama makannya dikit banget, lek?" Wonwoo sebenarnya sudah curiga dengan elona. Alasan diet itu tidak masuk logika mengingat tubuh elona yang sudah sangat kurus.
✏mama mau hemat, untuk terapi lek
Kemudian leo mengambil 2 lembar kertas yang ada di laci kamarnya dan menunjukkan kertas itu kepada wonwoo.
Wonwoo membaca lembar pertama kertas itu dengan teliti. Itu adalah surat keterangan dari rumah sakit. Di situ tertulis bagaimana kondisi pita suara leo dan perkembangannya.
Dengan sekali baca saja wonwoo sudah mengerti bahwa ternyata saraf otak leo tidak sepenuhnya rusak, jadi leo masih punya kemungkinan untuk bicara, melalui terapi yang harus leo lakukan secara rutin.
Di lembar kedua, wonwoo bisa mengerti alasan elona ingin berhemat. Nominal angka belasan juta untuk sekali terapi membuat wonwoo menghela nafas.
Nominal itu memang bukan apa-apa bagi wonwoo, tapi bagi elona pasti sangat berat. Wonwoo tau betul kisaran gaji karyawan kecil seperti elona itu berapa.
Belum lagi harus membayar uang sekolah leo, biaya listrik, air, pulsa, gas, dan keperluan rumah tangga lainnya.
✏mama sering makan pake telor ceplok sama kecap doang om. Padahal mama ga suka telor ceplok.
"Kamu sering makan telor ceplok juga dong, lek?"
✏engga om, mama selalu nyuruh lek makan sayur sama daging. Kecuali mama ga sempet belanja karena lembur.
Dari situ wonwoo bisa mengambil kesimpulan bahwa elona banyak berkorban demi leo.
Wonwoo menerka-nerka dalam hati di mana keberadaan ayah leo hingga elona harus menafkahi keluarganya sendirian. Kenapa si ayah sangat tidak bertanggung jawab?
Wonwoo belum berani menanyakan itu kepada elona. Ia takut elona akan marah jika ditanya tentang hal yang terlalu privasi seperti itu. Mungkin nanti, ketika ia sudah bisa mendekati elona.
"Nanti kasih tau om ya, jadwal terapi kamu. Om pengen ikut, pengen liat terapi nya sekeren apa." Wonwoo menggenggam tangan leo, bermaksud ingin membiayai terapi itu untuk membantu mengurangi beban elona yang sudah bekerja keras menjadi kepala keluarga.
Leo mengangguk senang. Yang ada di pikirannya adalah keseruan nanti, bisa ditemani wonwoo. Leo masih polos, meski sebenarnya ia sudah bisa menebak kalau wonwoo ingin mendekati ibunya.
Leo memang polos, tapi ia sangat peka dan pintar membaca situasi.
🕕🕕🕕
Elona terkejut bukan main melihat leo yang datang ke kantornya sendirian jam 6 sore. Leo menghampiri elona di meja kerjanya.
"Kamu ngapain di sini lek?"