Leo tidak mau lepas dari pelukan wonwoo sejak wonwoo menjemputnya di rumah, elona sudah melarang leo, tapi tetap saja leo ngotot akan menempel di badan wonwoo terus sampai elona mengizinkannya menginap di rumah wonwoo.
Ayah dan anak itu benar-benar membuat elona naik pitam karena sudah bersekongkol merencanakan itu semua.
Akhirnya elona mengalah, dengan waspada ia terus melihat ke belakang, takut ada yang mengikuti mereka seperti di film-film. Ia terus berdoa supaya tuhan tidak mempertemukannya dengan keluarga wonwoo.
"El, santai aja kenapasi! Di rumah saya gak ada siapa2! Gausah lebay gitu sampe ngendap-ngendap jalannya!" Omel wonwoo yang hari ini menjadi tuan rumah.
"Iya deh iya" elona berdiri tegak dan mulai berjalan normal.
👋 mama kok di sini jadi kalem sih? Terus om wonwoo kenapa hari ini jadi ngegas bae? Arwah kalian ketuker ya?
Wonwoo dan elona saling tukar pandang, lalu tertawa kecil.
"Gara2 mama kamu tadi malem minta tit--"
Elona langsung membekap mulut wonwoo. Ia sudah tau apa yang akan wonwoo lontarkan pada anaknya tentang typo tadi malam.
"Lek, cari bola nya dulu sana. Kalian mau main bola kan?" Elona mengalihkan pembicaraan.
Leo mengangguk sambil menatap tajam kedua orang dewasa itu yang anehnya hari ini terlihat sangat akur. Entah arwah mereka yang tertukar atau memang sebenarnya sifat mereka yang mirip. Entahlah, yang jelas leo suka dengan kemiripan mereka.
Ketika leo sudah berada di halaman rumah wonwoo, elona langsung memukul dan mencubit perut wonwoo.
"Jangan ngomong yang macem2 di depan leo!"
"Pffftt malu ya?"
"Engga tuh, kan saya cuma typo."
"Saya gak masalahin typo kamu, el. Tapi... jadi gak nih?"
"Apanya?"
"Tititnya"
Wonwoo melirik anu nya, sengaja menggoda elona hingga wajah tomat elona muncul dalam waktu kurang dari 3 detik.
Elona tak kuasa menahan malunya, ia benar-benar tidak kuat jika yang menggoda adalah jeon wonwoo.
"Ngomong sekali lagi, saya pulang ya! Main sama leo sana!" Elona mendorong pinggang wonwoo dari belakang, agar wonwoo segera keluar menghampiri leo yang sudah menemukan bola nya.
"iih iiih pegang2 pinggang, awas salah pegang loh ya~" wonwoo masih saja menggoda dan menertawai kesaltingan elona.
Elona mendorong wonwoo dengan tenaga yang lebih kuat, tapi wonwoo seolah sengaja menahan diri supaya tidak terdorong, buat proses wonwoo menuju ke halaman menjadi sangat lambat.
Di sela kegiatan dorong-dorongan mereka, pembantu rumah tangga wonwoo datang menghampiri mereka. Tadi dia sedang menyiram bunga di halaman belakang, jadi baru muncul sekarang.
"Pak, bunga yang calla lily udah layu nih. Mau diganti sama apa? Gimana kalo--" si PRT tersebut tidak jadi melanjutkan pertanyaannya. Ia terkejut melihat elona, mantan majikannya.
Elona pernah menjadi istri wonwoo dan otomatis juga pernah tinggal di rumah wonwoo, sudah pasti si pembantu juga mengenal elona.
Sudah lima tahun berlalu, namun orang di sekitar wonwoo masih sama. Wonwoo belum mengganti pembantunya.
Dorongan dari tangan elona sudah berhenti, lalu wonwoo melirik ke elona yang sudah tatap-tatapan dengan mbok inem.
Wonwoo juga merasa ada yang aneh, kenapa mbok inem juga memberi reaksi yang sama dengan joshua saat melihat elona?