Nasabah bank yang membludak buat elona sangat kewalahan, banyak sekali nasabah cerewet hari ini. Salah satunya jeon wonwoo.
Datang ke bank hanya untuk mengganggu elona. Sungguh luar biasa sekali nasabah satu itu.
"Siang pak. Ada yang bisa dibanting?" Elona memaksakan senyumnya.
"Gak ada sih. Kalo bisa, dibedong aja. Saya ikhlas." Wonwoo memasang senyumnya yang paling manis.
"Oke, siap-siap aja nanti saya bedong pake kain kafan."
"Tega amat sih mbak."
"Bapak mau apa sih ke sini? Jangan ngadi-ngadi ya, nasabah saya masih banyak yang ngantri."
"Mau masuk deposito lagi."
"Waah duit bapak gak abis-abis ya. Masuk terooos."
"Iya dong. Kan saya bos besar."
"Iya terserah bapak aja deh. Bapak mau masuk yang berapa ini?"
"Kamu mau nya yang berapa?"
"Lah kok nanya saya sih? Kan duit, duit bapak."
"Coba kamu bayangin deh, el. Kalo kamu bisa ngerampok duit saya, kamu bakal ngambil berapa?" Wonwoo memberi elona semacam teka teki.
"Total harta bapak ada berapa dulu nih?"
"Sekitar 171 trilyun untuk sekarang."
Elona sama sekali tidak terkejut mendengar jumlah kekayaan wonwoo. Ia bahkan tau letak tempat-tempat di mana wonwoo menyimpan hartanya.
"Hmm... saya mau ngambil 50 milyar aja deh pak."
"Kenapa dikit?"
"Karena saya cuma hidup berdua doang sama leo. Kalo duit 50 milyar itu dimasukin deposito, bunga depositonya aja udah bisa nutupin pengeluaran pokok saya, pak. Jadi buat apa banyak-banyak? Mubazir."
"Yakin gak mau lebih?"
"Yakin. 50 milyar itu udah cukup untuk biayain pendidikan leo sampe kuliah. Bahkan lebih."
"Yaudah kalo gitu saya mau masuk depo yang 50 milyar ya."
"Oke, bentar ya pak." Elona menyiapkan bilyet deposito atas nama jeon wonwoo tanpa berpikir panjang, karena dia juga sedang banyak kerjaan.
Sementara itu, wonwoo sebenarnya tidak sekedar memberikan teka teki kepada elona.
Itu sudah jadi bagian dari rencananya. Ia sudah berpikir akan menikahi elona suatu saat nanti. Dan nominal uang yang diingikan elona itu akan jatuh ke tangan elona cepat atau lambat.
Sekalipun nanti elona meminta nominal lebih, maka wonwoo akan benar-benar memberikan hartanya jika elona bersedia menjadi istri sahnya.
Tapi ia harus merahasiakan rencananya dulu. Jika elona tau, sudah pasti wonwoo tidak akan diizinkan menginap lagi di rumahnya.
Untuk sementara, wonwoo hanya membantu elona diam diam dengan membayar uang sekolah leo. Ia sudah mengajari leo untuk berbohong kepada elona bahwa sekolahnya mengadakan program beasiswa dan leo seakan-akan terpilih karena kepintarannya.
Elona sangat percaya kepada leo. Apalagi leo sudah sering langganan ranking di kelasnya dan menjuarai lomba menggambar manga online.
Tuhan memang memberikan leo kekurangan, tapi ia tidak pernah lupa menyelipkan kelebihan pada hambanya.
Tuhan itu maha adil.
"El, ntar sore saya jemput ya."
"Gausah repot-repot. Saya bisa pulang sendiri, pak. Makasih."