36. Janin

1K 105 6
                                        

"Ma, jadi orang kaya itu ga enak ya." Keluh leo lemas.

"Kenapa, lek?" Wonwoo mendengar itu seperti sindiran.

"Kalo kita miskin, pasti sekarang kita naik kapal kecil yang mesti didayung sendiri, bukan cuma bengong mancing ikan gini."

"Mancing gini kan seru, lek."

Wonwoo membela diri karena dia yang telah mengajak leo dan elona memancing di tengah laut. Kegiatan mereka di kapal pesiar sama saja seperti di rumah. Karena ini kapal pribadi, jadi tidak ada pertunjukan-pertunjukan dan hiburan yang biasanya ditampilkan untuk menghibur pengunjung dan sejenisnya.

Akhirnya mereka hanya bisa makan, melihat bentuk-bentuk kapal, menonton layar lebar dan bermain game. Kurang lebih sama dengan kegiatan rumah.

"Seru apaan? Ikan gak dapet, malah emosi yang kepancing." Protes leo.

"Jadi kamu maunya gimana, lek? Mau pulang aja?" Ajak elona yang dari tadi menahan mual di perutnya.

Si jabang bayi sudah menunjukkan tanda-tanda kehadiran. Tetapi elona masih harus menyembunyikan masalah kehamilannya. Ia tidak mau merusak momen jalan-jalan yang sudah leo idamkan ini.

"Lek pengen main di pasir aja deh. Sayang kan kalo langsung pulang? Kapan lagi kita bisa ke sini bertiga."

"Yaudah, kita balik ke hotel aja yah? Udah sore juga." Ajak wonwoo.

Leo dan elona mengangguk. Kemudian wonwoo menyuruh awak kapal untuk memutar balik arah kapal yang mereka tumpangi.

Begitu mereka turun di port, leo langsung lari kegirangan menarik tangan orang tuanya menuju pinggiran laut dengan daratan penuh pasir.

"Papa mama tangkap lek, ya!"

Mulailah si bocah kecil itu berlarian sana sini menghindari kejaran orang tuanya. Suara tawa mereka bertiga berdering heboh tiap kali leo berhasil ditangkap. Wonwoo akan langsung menyerbu leo dengan kecupan dan gelitikan yang membuat leo cekikikan geli.

Permainan seperti ini memang selalu menjadi kesukaan anak-anak. Walau waktu bermain leo harus dibatasi agar tidak menghalangi proses penyembuhan tulangnya.

Mereka juga bermain susun-susun tumpukan pasir jika sudah terlalu lelah berlari.

Sampai hari mulai gelap, mereka baru mau berhenti. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke hotel setelah puas bermain dengan alam.

Dilanjutkan dengan mandi bergantian yang dimulai dari leo, sementara elona dan wonwoo menyantap duluan makan malam yang mereka pesan melalui telepon intercom hotel.

Sebagai bonus service dari pihak hotel, ada wedang jahe yang disajikan sebagai minuman penutup.

"Huweeeek" elona menahan muntah. Mualnya semakin bertambah parah akibat aroma jahe tersebut.

"Na, kamu sakit?" Tanya wonwoo khawatir.

"..." elona hanya menggeleng kepala.

"Beneran?" Tangan wonwoo terangkat untuk mengecek suhu tubuh elona melalui dahi.

"Eumm."

"Yaudah, ayo makan, sayang. Mungkin kamu masuk ang--"

"Huweeek" tangan elona bergerak mengambil kantong plastik yang ada di bawah meja untuk didekatkan ke arah mulutnya.

Tapi tidak ada muntahan kotor yang keluar, melainkan hanya cairan bening bercampur saliva.

"Na, kita ke rumah sakit terdekat aja yuk?" Wonwoo memijat kecil pundak elona.

HIS FORGOTTEN SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang