"Mama..."
"Iya?"
"Happy wedding ya"
Telinga elona sudah cukup panas mendengar dua kata itu seharian. Tapi yang satu itu terasa berbeda, dari leo.
"Iya makasih ya sayang~ sini peluk~"
Dengan ekspresi sedih, leo memeluk ibunya.
"Lek, jangan galau gitu dong. Mama kan nikahnya sama papa, bukan sama orang lain. Kenapa malah sedih?" Wonwoo berjongkok di sebelah leo, masih mengenakan setelan jas pernikahannya. Padahal acaranya sudah selesai dari tadi.
"Si umbar kapan lahir?" Leo menyentuh perut elona.
Umbar adalah julukan yang diberikan wonwoo pada calon anak keduanya. Karena si jabang bayi baru muncul dengan wujud bulat kecil saat dilihat melalui USG, maka itu si belegug wonwoo mengatakan bahwa anaknya terlihat seperti biji ketumbar.
"Masih lama, lek. Tujuh bulan lagi. Kamu masih ngambek gara2 si umbar?"
"Udah engga."
"Jadi kenapa masih sedih?"
"Udah gak bisa minta bedong lagi."
"Pfffttt katanya udah besar~" ledek wonwoo.
"Mamaaaa~~~" leo memelas meminta pertolongan elona. Biar bagaimanapun, leo itu masih anak-anak dan tidak suka diledek.
"Won ih! Bisa diem gak?!"
"Iya iya, kamu tetep anak kesayangan papa kok. Kamu pengen dibedong siapa, lek?"
"Papa."
"Cih. Udah diledekin papa tapi maunya tetep sama papa." Kali ini elona yang menyindir leo.
Kadang ia cemburu melihat kedekatan wonwoo dan leo. Ayah dan anak itu sangat lengket. Bahkan sebelum malam tiba, mereka selalu janjian dulu harus memakai baju tidur couple ayah-anak. Sedangkan elona tidak diperbolehkan memakai baju yang seragam dengan mereka.
Semua baju tidur elona itu pilihan wonwoo. Setiap model dan motifnya sama, hanya beda warna saja. Bahan harus tipis dan wajib memperlihatkan belahan dadanya. Karena kata wonwoo, istri yang berbakti itu harus sering nyenengin suami☠
"Lek sama papa mau bahas masalah cowok. Mama gak boleh ikut campur." Larang leo.
"Diiih awas aja nanti kalo si umbar ternyata cewek yaa. Kalian juga gak boleh ikut campur. Hmph!" Elona berpura-pura ngambek.
"Pokoknya papa udah lek booking. Si umbar main sama mbok inem aja! Gak boleh sama papa!"
"Awas ya kamu, lek. Nanti mama kabur sama si umbar, kamu jangan nangis ya."
"ish mamaaaa~~~" leo mengeratkan pelukannya di tubuh elona.
"Makanya sayang adek!"
"Iya ish!" Ucap leo setengah hati. Ia masih sulit menerima kehadiran adiknya.
Leo mulai bertingkah sejak mengetahui elona hamil. Kadang ia sengaja mengabaikan elona atau menjelek-jelekkan si umbar untuk memberi kode bahwa ia masih ngambek dengan kehamilan mendadak ibunya. Jiwa rebelnya sudah mulai muncul. Elona tidak heran, mengingat kelakuan wonwoo yang suka melawan semasa sekolah.
Tapi elona tau, leo tidak benar-benar membenci adiknya. Buktinya, tiap kali mereka saling bertukar salam tidur, leo tidak pernah sekalipun melewatkan satu kecupan di perut elona.
"Mana sayangnya?" Tagih elona.
Sedetik kemudian, elona merasakan gerakan leo saat anaknya itu menyelipkan kepalanya di dalam tank top elona.