34. Sialan

1.1K 115 28
                                        

Jam 4 sore adalah jam-jam yang paling ditunggu elona. Selain tidak harus menyapa nasabah lagi, ia juga bisa melepas sepatu heels dan menggantinya dengan sandal jepit.

Kakinya pegal-pegal akibat perbuatan wonwoo tadi malam. Bahkan ia masih bisa merasakan sedikit nyeri di daerah kewanitaannya.

Entah pedang wonwoo yang semakin tajam, atau kulit kacang elona yang semakin padat. Yang jelas ada sedikit perubahan dari ingatan adegan panas mereka 6 tahun lalu.

Drrrrttt drrrrrttt

*line*

Wonwoo💦
Sayang💋 masih marah?😭😭😭

Elona mengabaikan chat wonwoo dan melangkah ke toilet. Ia memang sudah seharian mengabaikan wonwoo. Bahkan sebelum berangkat kerja ia tidak mau menatap wonwoo sama sekali.

Alasannya? Karena lelaki itu tidak sengaja memasukkan benihnya di dalam.

Padahal mereka sudah sepakat untuk tidak menambah anak dulu sampai mendapat izin dari leo.

Elona sudah berkali-kali keluar masuk toilet gara-gara wonwoo. Ia merasa tidak tenang seharian, memikirkan dirinya yang memiliki kemungkinan hamil lagi hanya dalam satu kali percobaan. Bukankah itu tidak adil?

Baru sekali.

Setelah menyelesaikan urusan toiletnya, elona berjalan kembali ke meja kerjanya.

Namun ketika ia keluar dari toilet. Rekan-rekan kantornya yang berada di dekat toilet tiba-tiba menatapnya dengan tatapan aneh. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menertawainya sambil berbisik-bisik.

Apa cara berjalannya sangat terlihat aneh? Apa begitu ketara?

Elona mencoba terus berjalan dan mengabaikan tim marketing itu, karena ia pun tidak terlalu dekat dengan mereka.

Dan saat ia mendekat ke meja kerjanya, ia kaget menemukan ada beberapa orang asing menghampiri rekan-rekan kerjanya, seperti mengantar makanan.

Nasabah? Tidak mungkin, jam operasional kantornya sudah berakhir. Kecuali hanya mengantar cemilan. Karena biasanya memang ada nasabah kaya yang baik dan sesekali mau mengantar pizza, kue, atau cemilan lainnya untuk mengganjal perut para karyawan bank sore-sore.

Apa abang gojek? Tapi tidak ada yang berseragam hijau.

Aah...mungkin salah satu rekan kerjanya ada yang memesan homemade food kali, pikir elona.

Tapi pandangan matanya jatuh pada satu orang yang ia kenal.

"Eh, pak ujang. Sore, pak. Mau transaksi apa nih? Tumben sore amat datengnya. Mau nitip untuk transaksi besok ya?" Sapa elona, selaku head CS sementara.

"Bukan non, ini mau nganter makanan dari pak bos. Banyak banget nih pesanannya. Makanya temen2 saya bantu bawain."

Tunggu tunggu... kenapa pak ujang memanggilnya 'non'. Kemarin-kemarin pak ujang masih memanggilnya dengan sebutan 'mbak' seperti biasa.

Hmmm... elona melihat sekitar... makanan yang dibawa pak ujang dan beberapa orang temannya itu sangat banyak. Masing-masing rekan kerjanya mendapat jatah dan jika dilihat dari kotaknya, sepertinya makanan tersebut berasal dari restoran mahal. Bahkan ada semacam kartu ucapannya yang diselipkan di setiap kotak makanan tersebut.

"Pak bos? Dalam rangka apa?" Tanya elona, ia juga belum mau menyimpulkan kalau pak bos yang dimaksud adalah wonwoo.

"Dalam rangka nyenengin istri katanya."

"Hm?"

"ihiiiy non elona selama ini ternyata pfffftt" pak ujang mengejeknya.

"Ternyata apa, pak?"

HIS FORGOTTEN SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang