"Na, aku mau masukin"
"Gak! Kalo kamu gak mau keluarin di luar, ya gausah masuk sekalian!"
"Ayo dong, naaa~~~ udah lama banget ini~~~"
"Kamu tetep mau keluarin di dalem?"
"Iya lah, kan itu jadi kebanggaan tersendiri buat aku."
"Aku gak mau!"
"Na, kamu ngertiin dikit dong. Aku udah nahan banget selama ini."
"Pulang aja sana!"
"Tapi aku udah ga tahan, na!"
"Pulang atau kita gak akan tidur bareng lagi selamanya?!"
"Ck iya iya! yaudah deh, aku keluarin di luar."
"..."
Elona tidak menjawab dan langsung membukakan pintu ruang rawat leo.
"Nih liat ya" wonwoo berjalan ke tong sampah yang berjarak beberapa langkah dari pintu itu.
Kemudian ia membuang semua rambut sherry yang ia simpan di kantong jaket denimnya.
Sekitar setengah jam yang lalu wonwoo bertemu dengan elona di depan rumah sakit ketika elona baru pulang dari mini market sehabis membeli perlengkapan mandi.
Elona menyambut wonwoo dengan senyuman yang sangat hangat, lalu ia menarik wonwoo ke taman rumah sakit. Katanya ingin mengobrol sebentar. Kalau di kamar rawat leo, nanti leo bisa terganggu.
Akhirnya mereka menghabiskan waktu di taman itu tanpa memperdulikan angin malam yang cukup dingin.
Air mata elona pecah saat bercerita pada wonwoo bahwa leo sudah bisa bersuara seperti anak normal. Meski wonwoo duluan yang mendengar suara leo, tapi tidak apa-apa. Elona tidak mempermasalahkan itu. Ia hanya terlalu senang, akhirnya tuhan mau mengabulkan doanya.
Wonwoo membiarkan elona meminjam dadanya untuk menyalurkan tangis bahagianya sambil beberapa kali menyebut rasa syukur.
Tapi tangis haru itu berubah menjadi omelan saat wonwoo menunjukkan banyaknya rambut sherry yang sudah ia cabut.
Wonwoo berkata ingin menunjukkan rambut itu pada leo. Ia bangga karena sudah melaksanakan perintah leo dengan baik.
Namun itu jelas ditentang oleh elona. Ia cukup puas dengan pembalasan dendam kecil yang dilakukan oleh wonwoo. Cukup itu saja. Ia tidak mau leo mencontoh perbuatan ayahnya, melihat ada sedikit kulit kepala sherry yang ikut lepas dan menempel di rambut-rambut itu.
Sepertinya wonwoo menjambak sherry dengan brutal. Elona takut leo juga akan menjambak teman yang menjahatinya di kemudian hari. Itu tidak baik.
Makanya elona tidak memperbolehkan wonwoo masuk ke ruang rawat leo sebelum wonwoo mengeluarkan semua isi kantongnya di luar.
"Mana? Sini liat!" Ketus elona ketika wonwoo kembali menghampirinya.
Ia memeriksa kantong jaket wonwoo dan memastikan tidak ada sehelai rambut pun yang tersisa di dalamnya.
"Udah kan? Udah kosong kan?" Cibir wonwoo.
"Udah ekhem... yaudah masuk."
"..." Wonwoo memutar bola matanya lalu berjalan masuk melewati elona.
"Leeeeeek~~~ anakku sayang, belum tidur?" Wonwoo menghampiri leo dengan senyum kuda.
Leo membalas senyuman wonwoo, lalu menggelengkan kepala.
"Nungguin papa ya?"
"Eumm"
Wonwoo tidak bisa menahan gemasnya pada senyum leo yang begitu manis.