#30. Masak Bersama

238 47 576
                                    

Hari Minggu pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu pun tiba. Jeno, Jaemin, dan Kyla sudah berada di rumah Aresha sekarang, tepatnya berada di dapur milik gadis mungil itu. Mereka baru saja membeli bahan-bahan untuk membuat donat dari supermarket, dan kini mereka sedang bersiap memakai apron masing-masing untuk belajar memasak nanti.

Setelah mendapatkan persetujuan dari sang mama waktu itu, keesokan harinya Aresha langsung memberitahu teman-temannya bahwa mamanya bersedia menjadi supplier untuk Jeno. Gadis mungil itu juga memberitahu mereka bahwa mamanya mengajak untuk belajar memasak. Tentunya mereka bertiga—terutama Jeno—sangat senang mendengar kabar baik dari Aresha. Jeno tidak perlu mencari lowongan pekerjaan lagi dan ketiga temannya yang lain juga sudah sukses untuk membantu Jeno mencari pekerjaan.

Kini Aresha dan mamanya tersenyum lebar melihat Jeno, Jaemin, dan Kyla yang semangat untuk belajar memasak. Setelah mereka merasa sudah siap, Melanie langsung memulai kegiatan belajar memasak ini.

"Oke, kita mulai sekarang ya. Pertama-tama, kalian harus siapin semua bahan sesuai takarannya masing-masing. Tepung terigu berapa gram, susu berapa mili, telur berapa buah, dan lain-lain. Tante udah catat resepnya di sini, kalau kalian ragu bisa langsung dicek aja ya," ucap Melanie sambil memberikan secarik kertas berisi resep membuat donat.

Anak remaja yang berdiri di hadapan Melanie itu langsung menyerbu kertas resep dan melihat isi resep tersebut dengan teliti. Setelah membaca resep tersebut, Aresha mengambil timbangan lalu menimbang tepung terigu yang sudah ia siapkan hingga sesuai dengan takaran. Sedangkan Jeno, ia mengambil gelas ukur dan menuang susu cair ke dalam gelas tersebut. Jaemin dan Kyla juga melakukan pekerjaannya masing-masing, menyiapkan bahan-bahan sesuai dengan takarannya.

Saat semua bahan telah siap, mamanya Aresha pun langsung berkata, "Nah, kalau sudah kita lanjut ke langkah selanjutnya."

Melanie mendekati keempat anak remaja itu, menjelaskan satu per satu langkah yang harus mereka lakukan untuk membuat adonan. Mulai dari memasukkan beberapa bahan, memberi sedikit demi sedikit susu cair ke dalam adonan sambil mengaduknya, hingga menyuruh mereka untuk mengaduk adonan itu terus-menerus sampai kalis.

Aresha dapat melihat Jeno yang bekerja begitu keras untuk mengaduk adonan tersebut. Tangannya tidak berhenti mengaduk adonan dengan teratur. Dia juga tidak mengeluh kelelahan sama sekali, padahal gadis mungil itu tahu bahwa mengaduk adonan merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan, apalagi untuk seorang pemula seperti Jeno. Melihat Jeno yang seperti itu membuat Aresha tidak dapat menahan bibirnya untuk tersenyum.

Setelah adonan kalis, mereka mendiamkan adonan tersebut kurang lebih 30 menit dan membiarkannya mengembang. Jika sudah, barulah mereka mencetak adonan tersebut hingga berbentuk bulat-bulat menyerupai donat pada umumnya. Mamanya Aresha juga mengajarkan mereka berempat bagaimana cara menggoreng adonan donat tersebut agar tidak gosong. Setelah dirasa telah selesai mengajarkan memasak pada keempat anak remaja tersebut, Melanie pun berniat keluar dari dapur dan membiarkan anak remaja itu menyelesaikan sisanya.

My Classmate [Jeno] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang