Setelah permintaan maaf yang diberikan oleh Sandra dan Via, mereka benar-benar tidak pernah mengganggu Aresha lagi. Bahkan, mereka berdua memutuskan untuk pindah ke ekskul lain. Bukan hanya karena ingin menjauh dari gadis mungil itu, tetapi juga karena sudah tidak ada alasan lagi bagi Sandra untuk menetap. Berhubung dirinya dulu mengikuti ekskul musik hanya karena ingin lebih dekat dengan pujaan hatinya; Arkana Jeno. Dan sekarang, Sandra memilih untuk melupakan lelaki aneh itu dari benaknya.
Rumor yang beredar tentang Sandra dan Via juga sudah sirna, siswa di SMA 3 Nusantara sudah tidak pernah berbicara mengenai masalah itu lagi. Sandra dan Via juga kembali sekolah dengan normal, tanpa digunjing oleh orang-orang di sekitarnya.
Lalu, bagaimana dengan Aresha? Dia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa. Gadis mungil itu tidak pernah membolos latihan ekskul musik lagi, dia juga mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Tak jarang Aresha belajar bersama dengan Kyla, Jeno, dan Jaemin. Mereka berempat semakin dekat bukan hanya karena belajar bersama saja, tapi juga sesekali mereka bermain seperti anak remaja pada umumnya.
Mereka berempat melalui banyak hal bersama, bahkan ketika ujian kenaikan kelas diadakan. Mereka semua sepakat untuk belajar bersama setiap harinya demi mendapatkan nilai yang maksimal. Tentunya Jeno sebagai guru yang mengajar teman-temannya, sementara yang lain sebagai murid yang menyimak penjelasan dari Jeno.
Berkat hal itu, mereka naik ke kelas 12 dengan nilai yang baik dan ditempatkan di kelas yang sama lagi. Aresha berpikir kehidupan masa SMA-nya berjalan dengan lancar, setidaknya sampai saat ini.
Gadis mungil itu kini tengah memilih buku latihan soal untuk membantunya tes ke perguruan tinggi nanti. Buku-buku tersebut berjejer dengan rapih di dalam rak toko buku berwarna putih yang ada di hadapannya. Salah satu tangan Aresha menopang dagu, berpikir buku apa yang paling bagus untuk dibeli.
Tiba-tiba seseorang meraih salah satu buku dari dalam rak, lalu menyodorkannya pada gadis mungil itu.
"Yang ini aja. Gue udah baca di internet, kata orang-orang itu yang paling bagus," ujar lelaki yang memiliki tahi lalat di dekat matanya sambil tersenyum. Ya, itu Arkana Jeno. Saat ini mereka sedang berada di toko buku untuk membeli beberapa alat keperluan sekolah dan tentunya buku latihan soal.
Aresha mengambil buku yang disodorkan oleh Jeno. "Tebel banget nih, gak salah?" tanya gadis mungil itu sambil melihat betapa tebalnya buku latihan soal yang ia pegang.
"Kalau masalah itu sih, semuanya juga tebel-tebel," balas Jeno terkekeh. Apa yang dikatakan oleh lelaki itu benar juga. Tidak ada buku latihan soal untuk tes masuk perguruan tinggi yang tipis, semuanya tebal-tebal. Entah sampai berapa ratus halaman yang ada di dalam buku tersebut.
Jaemin yang daritadi berada di sebelah Jeno langsung berkata, "Yakin kalian bakal habisin soal di buku itu? Gak mau yang lebih tipis aja?"
"Ya kalo tipis isinya bukan soal, Na. Rumus doang," balas Kyla terheran. Kini mereka berempat memanggil Jaemin dengan sebutan Nana, seperti yang waktu itu Jaemin inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate [Jeno] ✓
Fanfic[COMPLETED] Ada banyak hal yang tidak Sasa (Aresha Lynelle) ketahui tentang teman sekelasnya, Arkana Jeno. Entah mengapa lelaki yang memiliki tahi lalat di dekat mata kanannya itu memikat perhatian Sasa. Bukan karena wajahnya yang rupawan ataupun k...